tirto.id - Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei dan tahun ini jatuh bertepatan pada hari ini, Selasa (31/5/2022).
Salah satu cara yang bisa dilakukan memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2022 adalah dengan memasang twibbon di media sosial.
Twibbon merupakan gambar berbingkai digital yang di dalamnya memuat dukungan terhadap tema tertentu, termasuk Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022.
Dalam bingkai twibbon, kita dapat memasukkan foto diri yang kemudian bisa dibagikan melalui akun sosial media masing-masing.
Berikut ini 12 kumpulan link twibbon yang bisa digunakan secara gratis untuk merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia melalui Pranala.Link tanpa harus memasang (install) aplikasi apa pun:
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6423
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6422
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6421
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6420
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6419
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6418
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6417
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6416
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6415
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6414
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6505
- https://pranala.link/ haritanpatembakaudunia?link= 6504
Dilansir laman UICC, peringatan ini dibuat pada tahun 1987 oleh Negara-negara Anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang disebabkan oleh produk tembakau bagi manusia, kesehatan masyarakat, masyarakat, dan lingkungan.
WNTD bertujuan untuk menarik perhatian pada praktik bisnis perusahaan tembakau untuk menangkap generasi konsumen dan campur tangan mereka dalam keputusan kebijakan yang merusak pengendalian tembakau yang efektif.
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia berfungsi untuk menyoroti apa yang dilakukan WHO untuk memerangi epidemi tembakau yang membunuh hingga setengah penggunanya dan berkontribusi terhadap lebih dari delapan juta orang yang meninggal setiap tahun, dan apa yang dapat dilakukan orang untuk melindungi masa depan generasi dan memungkinkan setiap orang untuk berkesempatan mengklaim hak mereka atas kesehatan.
Editor: Yantina Debora