Menuju konten utama

Layani Ribuan Jemaah Haji Lansia, Kemenag Siapkan Ahli Geriatrik

Sebanyak 67 ribu jemaah haji Indonesia pada 2023 berusia di atas 65 tahun.

Layani Ribuan Jemaah Haji Lansia, Kemenag Siapkan Ahli Geriatrik
Jamaah calon haji Harun bin Senar (tengah) dibantu petugas memasuki Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/zk/nym.

tirto.id - Kementerian Agama menyediakan ahli geriatrik atau ilmu tentang perawatan kesehatan dan penyakit manusia usia lanjut selama penyelanggaraan ibadah haji musim 1444 Hijirah/2023 Masehi. Pasalnya, dengan jumlah jamaah sebanyak 221 ribu orang dan ditambah 8.000 orang, 67 ribu orang jemaah di antaranya berusia di atas 65 tahun.

"Tanpa mengurangi pelayanan jemaah haji lainnya, saya minta supaya jemaah haji, terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas lewat keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).

“Melibatkan ahli geriatrik untuk memantau dan mengawasi kesehatan jamaah haji lansia,” tambahnya.

Yaqut menyebut Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tiba lebih awal di Madinah sejak 21 Mei lalu. Total ada 278 orang yang bertugas di Daerah Kerja (Daker) Madinah dan 162 petugas Daker Bandara.

“Mereka telah dilatih dalam skema bimbingan teknis, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah, termasuk jemaah lanjut usia,” kata dia.

Yaqut juga menyebut pemerintah telah menyiapkan beberapa hal krusial seperti bus yang mudah diakses serta menyiagakan petugas yang membantu jemaah naik dan turun bus. Panitia juga telah menyiapkan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jemaah lansia di hotel.

“Kami juga mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi agar jemaah tidak kelelahan. Menggelar bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia. Mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji,” jelas Yaqut.

Keberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dari Indonesia mendarat di Madinah sepanjang 24 Mei sampai 7 Juni 2023. Sedangkan gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sepanjang 8 sampai 22 Juni 2023.

Saat tiba di Madinah, jemaah akan diantar dengan bus menuju hotel masing-masing. Panitia telah menyiapkan 2.250 trip layanan bus untuk melayani sekitar 101.287 jemaah gelombang pertama.

Setiap kloter, disiapkan 8 hingga 10 bus, tergantung jumlah jemaah. Setiap bus berkapasitas 45 orang. Proses ini berlangsung sepanjang 24 Mei sampai 7 Juni.

Panitia juga telah menyiapkan layanan bus untuk mengantar jemaah dari Madinah ke Makkah. Totalnya ada 2.250 trip dengan kapasitas bus maksimal 45 orang. Tahapan ini berlangsung sepanjang 2 hingga 16 Juni 2023.

Bus yang mengantar jemaah dari bandara ke hotel di Madinah dilayani syarikah-syarikah yang disiapkan oleh Naqabah—asosiasi transportasi yang mengurus pelayanan angkutan dari jamaah haji.

Sedangkan rute Madinah ke Makkah, disiapkan oleh 11 perusahaan yang menjadi mitra PPIH Arab Saudi: Saptco, Rawahel Almasheer, Rabitat Makkah, Abu Sarhad, Al Qaid, Hafil, Durrat al-Munawwara, Mazaya, Al Baraka, Al Ujur, dan Qafilat Al Hijaz.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan