Menuju konten utama

Kualitas Udara Jakarta Memburuk Lagi, Peringkat ke-6 Dunia

Indeks kualitas udara (AQI) ibu kota berada di angka 172 atau masuk dalam kategori sedang dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5.

Kualitas Udara Jakarta Memburuk Lagi, Peringkat ke-6 Dunia
Foto udara pemukiman penduduk tertutup polusi udara di Jakarta, Jumat (6/10/2023). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/rwa.

tirto.id - Situs pemantau kualitas udara IQAir melansir data kualitas udara DKI Jakarta kembali memburuk pagi ini, Minggu (24/12/2023).

Indeks kualitas udara (AQI) ibu kota berada di angka 172 atau masuk dalam kategori sedang dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

Kondisi ini sudah terpantau sejak pagi tadi pukul 05:50 WIB. Dengan kondisi udara seperti itu, IQAir menempatkan DKI di peringkat ke enam kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Di lansir dari ANTARA, kondisi itu lebih buruk dari peringkat kualitas udara kemarin, Sabtu (23/12) pagi, yakni terburuk ke-17 dunia dengan AQI di angka 155 pada pukul 06.00 WIB.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Minggu adalah Delhi, India dengan indeks kualitas udara di angka 495, diikuti Lahore, Pakistan di angka 24, kemudian Dhaka, Banglades di angka 247.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat dengan indeks angka 113 dan polusi udara PM2.5.

Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan manusia atau kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan atau nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (109), Kelapa Gading (102), Jagakarsa (105), Kebon Jeruk (102) dan Lubang Buaya (113).

Kualitas udara di DKI ini beberapa kali memang menjadi sorotan. Pada 28 Oktober lalu, indeks kualitas udara bahkan sempat memburuk menempatkan DKI peringkat ke enam sebagai kota dengan kualitas udara tidak sehat di dunia.

Saat itu angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 berada di angka 171, di bawah Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara di angka 270, diikuti Delhi, India di angka 252 dan Wuhan, China di angka 198.

Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah setempat saat itu untuk mengatasi kualitas udara yang memburuk tersebut. Mulai dari rekayasa cuaca, WFH bagi sebagian besar PNS sampai uji emisi kendaraan.

Cuaca Diprediksi Hujan

Di sisi lain, cuaca DKI Jakarta diprediksi bakal diguyur hujan malam nanti. Ini berdasar ramalan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dikutip dari laman resmi BMKG, malam Natal nanti hujan ringan bakal mengguyur Jakarta. Sementara pada pagi harinya kemungkinan bakal cerah berawan, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Sementara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan cerah. Beranjak pada siang hari, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan cerah.

Sementara Jakarta Barat akan tetap cerah berawan. Suhu udara di Jakarta diperkirakan berada pada kisaran minimum 25 derajat hingga 32 derajat Celcius.

Sementara tingkat kelembaban udara diperkirakan berada pada kisaran 65-95 persen.

Baca juga artikel terkait KUALITAS UDARA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Muhammad Taufiq