Menuju konten utama

Kronologi Siswa SD Colok Mata Temannya hingga Buta di Gresik

Seorang siswa kelas 2 SD melakukan bullying ke teman sekolah hingga mengalami buta permanen.

Kronologi Siswa SD Colok Mata Temannya hingga Buta di Gresik
Ilustrasi Bullying. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Siswi kelas 2 SD berinisial SAH di Menganti, Gresik, mengalami buta permanen usai matanya dicolok menggunakan tusuk bakso oleh kakak kelasnya. Korban juga mengaku mendapatkan perundungan sejak kelas 1 SD hingga menyebabkan trauma.

Keluarga korban sempat bersitegang dengan pihak sekolah setelah keluarga korban mencoba menanyakan pelaku dan ingin melihat rekaman CCTV di sekolah tersebut untuk mengetahui dugaan tindakan kekerasan.

Kepala Sekolah SDN 236 Randupadangan, Umi Latifah, disebut tidak mengetahui pelakunya serta tidak mengizinkan keluarga korban untuk melihat rekaman CCTV tersebut. Kepsek tersebut mengarahkan keluarga korban juga agar berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Setelah dilakukan sejumlah mediasi, keluarga korban tetap menemukan jalan buntu untuk menguak kasus tersebut. Akhirnya, pihak keluarga melaporkannya ke Polres Gresik untuk ditindaklanjuti.

Polres Gresik kemudian melakukan pemeriksaan terhadap Kasek SDN 236 Randupadangan, Umi Latifah. Hasilnya, Kasek tersebut mengaku tidak mengetahui secara langsung dugaan tindakan kekerasan tersebut.

Untuk mengungkap fakta di balik dugaan tidakan kekerasan terhadap seorang siswi kelas SD hingga menyebabkan buta dan trauma ini, pihak kepolisian sebut akan terus menyelidikinya dan mencari pelaku perundungan terhadap SAH (8).

Kronologi Siswa Colok Mata Temannya hingga Buta di SD Gresik

Peristiwa siswa colok mata temannya hingga buta di SD Gresik ini terjadi pada 7 Agustus 2023. Kejadian ini bermula saat saat sekolah tersebut tengah mengadakan lomba Agustusan dalam rangka memperingati HUT RI ke-78.

Menurut ayah korban, Samsul Arif dalam sebuah pernyataan membeberkan putrinya, SAH, saat itu tengah mengikuti perlombaan di halaman sekolahnya. Tiba-tiba, SAH ditarik oleh siswa yang diduga kakak kelasnya untuk dibawa ke sebuah gang di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Kemudian, jelas Samsul, SAH disebut dipaksa memberikan uang jajannya kepada siswa tersebut. Namun, korban justru menolak yang membuat pelaku tersulut hingga menusukkan tusuk bakso ke mata kanan korban.

Samsul juga menyebut sebelum pelaku menusukkan tusukan tersebut, wajah SAH sempat ditutupi tangan terlebih dahulu. SAH pun kemudian langsung berlari untuk membasuh matanya yang sudah mengeluarkan air.

Pada saat pulang sekolah, SAH mengeluhkan adanya rasa sakit pada bagian mata kanannya dan tak bisa melihat apapun kepada Samsul. Pihak keluarga kemudian langsung membawa SAH ke rumah sakit untuk diperiksa.

Setelah diperiksa, korban diketahui mengalami kebutaan pada mata kanan karena adanya kerusakan syaraf hingga menyebabkan buta permanen.

Usut punya usut, pasca kejadian tersebut, SAH mengaku bahwa ternyata tindakan perundungan itu bukan kali pertama yang dilakukan oleh pelaku kepadanya.

SAH mengaku sudah mendapatkan tindakan perundungan berupa dimintai uang (dipalak) oleh pelaku sejak korban masih kelas 1 SD. Akibatnya, korban sering kehabisan uang dan terpaksa tidak jajan di sekolah.

Baca juga artikel terkait BULLYING atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra