tirto.id - Pasukan Israel kembali menyerang warga Palestina pada 19 Juni 2023 waktu setempat. Serangan itu menyebabkan 5 warga Palestina tewas, dan lebih dari 90 orang mengalami luka-luka.
Penyerangan yang terjadi di Tepi Barat Palestina, wilayah Jenin dan Nablus itu membuat kedua belah pihak melakukan kontak senjata selama berjam-jam.
Menurut politikus Israel, Bezalel Smotrich, kedatangan pasukan Israel ke wilayah Tepi Barat Palestina sebagai operasi ofensif untuk memulihkan pertahanan di daerah Jenin dan Nablus.
Kala itu, Smotrich bilang, pasukan Israel sedang mengejar dua warga Palestina karena telah melakukan penyerangan di jalanan.
Akibat serangan itu, pasukan Israel menyisir wiliayah Jenin dan sekitarnya menggunakan helikopter berjenis Apache untuk menangkap dua warga Palestina.
"Jadi itulah mengapa Anda juga melihat pasukan kami berada di daerah yang sangat bermasalah dan kami harus membawa helikopter," kata seorang juru bicara militer mengutip Reuters.
Atas serangan itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengungkapkan, operasi Israel di Jenin sebagai aksi yang akan menyebabkan pertumpahan darah di kedua belah pihak.
"Eskalasi berbahaya yang akan menyeret wilayah tersebut ke dalam pertumpahan darah lebih banyak lagi," tuturnya mengutipAl Jazeera.
Maka, Kementerian Luar Negeri Palestina mengharapkan kepada masyarakat internasional untuk segera melakukan intervensi, agar konflik dapat segera mereda.
Kronologi Tewasnya Lima Warga Palestina
Al Jazeera melaporkan, penggunaan helikopter tempur merupakan yang pertama kali terjadi dalam 20 tahun terakhir di Tepi Barat.
Helikopter berjenis Apache itu menembakkan rudal ke pemukiman warga. Selain helikopter, pasukan Israel juga membawa kendaraan berlapis baja dalam operasi di Jenin.
Menurut juru bicara militer Israel, pasukannya menembaki warga Palestina untuk memukul mundur mereka yang bersenjata, tepatnya ketika korban dari pihak militer Israel sedang mau dievakuasi.
"Kami sadar bahwa warga Palestina terkena serangan, dalam jumlah yang cukup besar," ujar juru bicara tersebut.
Dalam melakukan operasi di Jenin, sebanyak delapan militer Israel terluka terkena tembakan pasukan jihad Palestina.
Perlawanan pasukan jihad Palestina itu direspons oleh Israel dengan mengirimkan helikopter dan kendaraan berlapis baja di wilayah tersebut.
Menurut Reuters, dari lima warga Palestina yang tewas dalam pertempuran tersebut, tiga di antaranya adalah kelompok Jihad Islam bersenjata.
Politikus dari Partai Fatah mengatakan, kontak senjata Israel dan Palestina itu membuat otoritas di kota-kota terdekat dari Jenin, seperti Nablus dan Tulkarem mengirimkan pasukan untuk membantu warga.
"Penggunaan pesawat terbang akan mendorong para pejuang kami untuk menggunakan alat-alat yang akan mengejutkan musuh,” tutur politikus Partai Fatah.
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto