Menuju konten utama

Cerita Lengkap Israel Bunuh Pemuda Palestina di Tepi Barat

Berikut adalah cerita lengkap tentara Israel bunuh pemuda Palestina di Tepi Barat.

Cerita Lengkap Israel Bunuh Pemuda Palestina di Tepi Barat
Tentara Israel berjaga di Kota Tua Yerusalem, Senin, 30 Januari 2023. Israel telah meningkatkan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki menyusul serentetan kekerasan dalam beberapa hari terakhir. (AP Photo/Mahmoud Illean)

tirto.id - Tentara Israel membunuh seorang pemuda Palestina, Khalil Al-Anis (20), dalam insiden invasi militer yang ke sekian kalinya ke kota Nablus, Tepi Barat, pada Kamis dini hari, 15 Juni 2023.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, setidaknya 337 orang lainnya terluka oleh peluru dan gas selama konfrontasi militer Israel. Melansir Arab News, pemuda Palestina dilaporkan tewas setelah ditembak militer Israel di bagian kepalanya.

Kematian pemuda Palestina semakin menambah catatan buruk korban tewas akibat invasi militer Israel di awal tahun 2023. Tercatat, warga Palestina yang terbunuh mencapai 167 orang dan menjadikannya yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Konfrontasi ini memicu respons keras dari warga Palestina yang berada di Kota Nablus hingga memicu bentrokan besar ketika pasukan Israel meledakkan rumah seorang tahanan Palestina, Osama Al-Taweel.

Di tengah-tengah bentrokan itu, tentara Israel disebut menargetkan sebuah ambulans Palestina dengan peluru tajam dan granat setrum yang menghancurkan kaca depan kendaraannya. Kendati demikian, tim medis Palestina dinyatakan tidak ada yang terluka.

Atas kejadian ini, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menuduh Israel telah menduduki kembali Tepi Barat dan melanggar hukum internasional serta kemanusiaan. Terlebih, pasukan Israel diklaim tak hanya menyerang warga Palestina saja, melainkan ditangkap bahkan dirampas tanahnya untuk tujuan perluasan pemukiman.

Sementara menurut Jenderal Akram Rajoub, Gubernur Jenin, Israel memiliki tujuan utama untuk membangun kembali kontrol penuh atas Tepi Barat, mulai dari penduduknya hingga tanah dan sumber dayanya.

Jenderal Akram menegaskan serangan militer Israel juga yang hampir setiap hari digencarkan di Kota Jenin tidak dapat dibenarkan, sebab tidak ada ancaman keamanan terhadap warga Israel yang berada di sana.

Israel Sebut Tepi Barat Jadi Ancaman 700 Ribu Tentara dan Warganya

Masih mengutip Arab News, Mayor Jenderal Adnan Al-Damiri, mantan juru bicara keamanan Palestina, mengatakan Israel menganggap Tepi Barat sebagai ancaman keamanan terhadap 700 ribu tentara dan pemukimnya yang tersebar di seluruh wilayah tersebut.

Tak heran jika akhirnya militer Israel kerap menggencarkan invasi maupun penyerangan secara mendadak di Tepi Barat.

“Tujuan Israel – melalui eskalasi militernya yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat – adalah untuk menekan Presiden Mahmoud Abbas agar duduk bersama para pemimpin Israel untuk melakukan perundingan di mana Palestina akan menerima layanan, bukan hak politik,” jelas Adnan.

Adnan Al-Damiri juga mengatakan bahwa Israel telah menduduki kembali Tepi Barat sejak tahun 2002 silam. Menurut dia, kebijakan Israel di tepi Barat didasarkan pada pemaksaan dengan memperkuat permukiman dan memperluas serangan militer ke kota-kota Palestina.

“Israel hanya ingin dinas keamanan Palestina memerangi rakyatnya demi kepentingan Israel, dan ini sulit diterima. Jika tentara Israel berhenti membunuh warga Palestina, maka mereka tidak akan disebut sebagai tentara, dan mereka akan menganggur,” tambah Adnan Al-Damiri.

Selain itu, salah satu alasan Israel kerap menyerang Tepi Barat yakni karena wilayah itu merupakan satu-satunya medan perang di mana Israel dapat mengklaim bahwa mereka meraih kemenangan dibandingkan dengan medan perang di Gaza, Lebanon, maupun di Iran.

Israel Targetkan Osama Taweel dalam Invasi di Nablus

Diwartakan Times of Israel, tujuan pasukan Israel melakukan serangan ke kota Nablus, Tepi Barat, untuk menghancurkan rumah Osama Taweel karena terlibat dalam pembunuhan seorang pasukan Israel, Ido Baruch pada Oktober 2022 kemarin.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel, tentaranya memasuki Nablus tak lama sebelum tengah malam untuk menghancurkan rumah Osama Taweel. Kepala Komando Pusat IDF, Mayor Jenderal Yehuda Fox, pada April lalu telah menandatangani perintah penyitaan dan penghancuran rumah tersebut.

Rumah Osama Taweel, pria bersenjata Palestina, menjadi target pada 11 Oktober 2022 lalu. Kala itu, Taweel dan Abdel Kamel Jouri, anggota kelompok Lion’s Den yang berbasis di Nablus, melepaskan tembakan ke arah Sersan Kepala Ibo Baruch dari unit pengintai brigade infanteri Givati hingga menewaskannya.

Serangan itu terjadi pada saat Ibo Baruch tengah mengamankan pawai protes di persimpangan dekat pemukiman Shavei Shomron, luar Nablus. Tak lama setelah serangan itu, keduanya kemudian ditangkap pada 13 Februari.

Sementara tiga anggota lainya diduga membantu serangan itu adalah Hussam, Bassam, dan Isleem. Mereka terbunuh dalam sebuah penggerebekan di Nablus seminggu berselang.

Akibatnya, rumah para tersangka penyerangan itu dihancurkan oleh pasukan Israel yang memicu konfrontasi dan bentrokan besar hingga berujung jatuhnya korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka dalam invasi militer Israel terbaru pada Kamis, 15 Juni 2023, di Kota Nablus, Tepi Barat.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto