tirto.id - Sejumlah warga secara spontan menggeruduk Jakarta Garden City (JGC) terkait dengan banjir yang di pemukiman sekitar kawasan kota mandiri, di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
Seorang petugas keamanan, Ali Imron (bukan nama sebenarnya) bercerita kepada Tirto terkait kronologi penggerudukan.
Awalnya warga datang ke Club House Jakarta Garden City sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka datang tiba-tiba dan langsung berulah, sejumlah plang jalan dipatahkan, barrier pembatas jalan ditendangi, cone jalan pun dilempari.
"Jumlahnya ada kali seratusan, kebanyakan anak muda tapi ada juga bapak-bapak," kata dia kepada Tirto.
Selain itu, warga juga melempari area gedung dengan gumpalan tanah liat. Bekasnya masih terlihat di area paving blok di depan Club House. Imron pun tak luput dari sasaran lemparan tanah liat.
"Saya diam aja abis dipukuli massa. Ini baju saya penuh lumpur udah dikasih deterjen masih aja enggak bersih," ujar dia.
Tak puas, massa pun berusaha merangsek ke gedung club house. Mereka hendak mencari pengelola perumahan untuk meminta penjelasan. Namun satpam menghalangi mereka, adu mulut pun tak terelakkan.
"Udah ancurin aja udah ancurin aja, kata mereka. Saya bilang yah jangan begitu. Silakan demo tapi jangan sampai merusak," kata Imron.
Keinginan mereka tak terpenuhi, massa lalu bergerak ke AEON Mall yang berjarak sekitar 1 kilometer dan berada dalam kawasan Jakarta Garden City. Massa memadati area pintu masuk pejalan kaki yang ada di seberang parkir motor. Petugas keamanan AEON langsung menutup gerbang agar massa tak berhasil masuk.
Andika, salah seorang satpam pun memantau dari kejauhan. Ia mengambil posisi di dekat terali besi yang hanya bisa dibuka dari sisi dalam. Ia mengawasi massa yang tak henti-henti menyampaikan ujaran kasar.
"Dari awal emang sudah rusuh," kata Andika kepada Tirto.
Massa yang makin beringas akhirnya mendorong pagar hingga patah. Akhirnya massa masuk ke halaman AEON, sementara Andika masuk ke pintu terali besi dan menaiki tangga, tapi massa terus-terusan meneriaki Andika.
"Saya juga kena timpuk di sini," kata Andika menunjukan pelipisnya.
Massa yang tak bisa masuk ke dalam mal, karena pintu telah dikunci akhirnya bergeser ke pintu keluar mobil. Di sana massa merusak gerbang otomatis, komputer di pos parkir pun turut dirusak dan uang di dalamnya diambil.
Massa lanjut menyisir sekeliling gedung dan berusaha masuk lewat lobi utama. Namun sebelum niat itu terlaksana, polisi datang dan massa segera membubarkan diri.
Kapolsek Cakung, Kompol Pandji Santoso menerangkan, kepolisian memediasi warga dengan pengembang mal. Kedua belah pihak itu dipertemukan untuk mencari solusi.
“Sudah damai. Perwakilan dari warga tadi sudah berdiskusi,” kata dia.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengaku, saat ini pihaknya telah menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Saat ini orang itu ditahan di Polres Jakarta Timur.
Namun, polisi sampai saat ini masih terus memburu dalang di balik aksi ini.
"Sekarang kita mendalami otak daripada pelaku penyerangan AEON ini. Itu sedang kita upaya," kata Suyudi kepada wartawan pada Selasa (25/2/2020).
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali