Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Kronologi Bentrok Polisi Israel & Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa

Berikut kronologi bentrok antara polisi Israel dan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa. 

Kronologi Bentrok Polisi Israel & Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa
Paramedis membawa seorang warga Palestina yang terluka di Kota Tua Yerusalem, Minggu, 17 April 2022. (Foto AP/Mahmoud Illean)

tirto.id - Polisi Israel dan warga Palestina dilaporkan terlibat bentrok di Masjid Al-Aqsa, sebuah situs suci utama di Yerusalem. Akibatnya, beberapa warga Palestina mengalami luka-luka.

Seperti dilaporkan DW, pada hari Minggu, polisi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka "membersihkan" warga Palestina dari luar masjid. Serangan terbaru itu meningkatkan kekhawatiran kalau konflik bakal terjadi lagi dalam skala yang lebih luas.

Insiden itu langsung mendapat respons dari Presiden Turki Tayyip Erdogan. Pada hari Minggu lalu, dia mengkritik sekaligus mengutuk sikap polisi Israel sambil menyebutnya sebagai "intervensi terhadap jamaah" di masjid.

Di akun Twitter dia menuliskan: “Turki selalu mendukung Palestina,” tulisnya

Lantas apa yang sebenarnya terjadi?

Masih menurut berita DW, pada hari Minggu, polisi Israel pergi ke situs tersebut untuk mengizinkan orang-orang Yahudi berkunjung secara rutin ke sana, tetapi orang-orang Palestina memasang penghalang dan memblokir jalan.

Para pejabat Israel mengklaim, mereka telah menangkap sekitar dua warga Palestina saat mereka membersihkan alun-alun agar 30 pengunjung Yahudi bisa masuk ke sana. Alhasil, terjadilah bentrok tersebut.

Menurut polisi dan petugas medis, beberapa warga Palestina terluka dalam kekerasan itu. Sedangkan menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sekitar 19 warga Palestina mengalami luka-luka, termasuk lima orang yang dirawat di rumah sakit.

The Guardian melaporkan, pemimpin gerakan Islam Hamas, yang mengontrol jalur Gaza, sebelumnya telah memperingatkan Israel bahwa “al-Aqsa adalah milik kita sendiri”.

“Rakyat kami memiliki hak untuk mengaksesnya dan berdoa di dalamnya, dan kami tidak akan tunduk pada penindasan dan teror [Israel],” kata Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan.

Masih menurut polisi, sebanyak sembilan warga Palestina yang ditangkap di kota tua Yerusalem Timur dan tempat-tempat suci karena "melempar batu, mengganggu ketertiban umum dan kerusuhan dengan kekerasan."

Bentrok juga terjadi pada hari Jumat, di mana polisi Israel menuding warga Palestina melemparkan batu ke arah Tembok Barat, sebuah situs suci untuk orang Yahudi.

Setelah salat Subuh, polisi pun masuk ke kompleks Al-Aqsa dan terjadilah bentrok. Menurut LSM Klub Tahanan Palestina, lebih dari 150 orang terluka dan sekitar 400 orang ditangkap.

Di sisi lain, seperti dilaporkan France24, wakaf Islam yang mengelola situs suci itu mengatakan, polisi Israel mulai menyerang sebelum fajar ketika ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk salat subuh selam bulan suci Ramadan.

Sedangkan Israel mengklaim, polisi masuk ke dalam masjid untuk memindahkan batu yang telah dikumpulkan guna mengantisipasi kekerasan.

Dalam sebuah rekaman video yang tersebar di media sosial, warga Palestina melemparkan batu, sedangkan polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut. Sementara jamaah membarikade diri di dalam masjid.

Menurut layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina, ada sekitar 59 orang yang sudah dievakuasi ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN DI MASJID AL AQSA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya