tirto.id - Pasukan keamanan Israel menembak mati seorang pria Palestina di Yerusalem timur. Menurut keterangan polisi, pria tersebut menikam seorang warga sipil Israel dan mencoba menyerang polisi.
France 24 melaporkan, penyerang itu memakai pisau untuk menikam seorang pria di dekat Gerbang Damaskus dan "berusaha menikam seorang petugas polisi perbatasan".
Di sisi lain, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan polisi telah menembak mati penyerang Palestina. Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengatakan, pria itu meninggal saat polisi Israel melepaskan tembakan ke arahnya dari jarak dekat.
Juru bicara Yerusalem untuk kelompok Islam Hamas, Mohammed Hamadeh mengatakan, "penembakan yang disengaja terhadap seorang pemuda yang terluka tergeletak di tanah".
Layanan darurat Magen David Adom Israel mengatakan, korban yang ditusuk adalah pria Yahudi (20 tahun) dan sudah dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi parah.
Usai penembakan itu, polisi menembakkan gas air mata di dekat Gerbang Damaskus untuk membubarkan warga palestina yang berkumpul di sana.
AP News melaporkan, Kementerian Kehakiman Israel mengatakan dua petugas polisi sudah diinterograsi usai insiden penembakan yang membuat tewas seorang Palestina itu.
Berdasarkan rekaman video, penyerang itu menikam pria Yahudi, kemudian mencoba menikam polisi, akhirnya penyerang itu ditembak dan jatuh ke tanah. Polisi kemudian membawa mayatnya dengan tandu.
Masih berdasarkan rekaman video, seorang petugas polisi Israel menembak penyerang ketika dia sudah terbaring di tanah.
Unit investigasi kepolisian Kementerian Kehakiman menyatakan, petugas polisi itu diinterogasi tak lama setelah kejadian penembakan dan dia dibebaskan tanpa syarat.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menegaskan kembali dukungannya atas tindakan petugas polisi yang melepaskan tembakan itu pada pertemuan Kabinetnya pada hari Minggu.
“Para petugas bertindak luar biasa, persis seperti yang dituntut dari para pejuang dalam situasi operasional seperti ini,” katanya.
“Mereka pantas mendapatkan semua dukungan dan penghargaan kami untuk mencegah pembunuhan dan bertindak dengan kecerdasan operasional dalam sepersekian detik.”
Editor: Iswara N Raditya