tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara terkait aksi polisi Israel yang menyerbu Kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat, 15 April 2022. Saat itu, ribuan Jemaah Palestina sedang berkumpul untuk menunaikan salat Subuh.
"Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa (15/4), yang memakan korban jiwa dan luka-luka," demikian keterangan resmi Kemlu RI.
Kemenlu RI menilai tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan, demikian keterangan resmi yang dirilis Kemlu RI, Sabtu (16/4/2022).
Juru Bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi ulang reporter Tirto, Minggu (17/4/2022) mengatakan, Indonesia mendesak Israel segera menghentikan penyerangan tersebut terhadap warga Palestina.
“Betul sesuai dengan sikap yang sudah disampaikan [rilis Sabtu] tersebut,” kata Faizasyah.
Dia menuturkan saat ini belum ada informasi lebih lanjut apakah Indonesia sudah ada langkah nyata atas peristiwa itu mengenai bantuan sosial, medis, atau kemanusiaan lainnya. “Saya belum ada info. Tidak mudah bagi Indonesia membantu langsung ke wilayah pendudukan, biasanya kita bekerja sama dengan badan PBB [Perserikatan Bangsa-Bangsa],” ungkap Faizasyah.
Ia mengaku perlu mengecek terlebih dahulu dengan yang menangani Palestina. Seperti apakah ada rencana mendorong forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna membahas serta mengambil sikap bersama atas kejadian ini.
Tak hanya Indonesia, Malaysia juga mengecam tindakan kekerasan Israel kepada warga Palestina tersebut.
“Malaysia mengecam sekeras-kerasnya tindakan biadap tentara rejim Israel yang telah menyerang penganut Islam Palestina termasuk paramedis dan wartawan di Masjid Al-Aqsa,” kata Menlu Malaysia, Saifuddin Abdullah lewat pernyataan resminya yang diunggah di akun Twitter pribadinya, @saifuddinabd, Sabtu (16/4/2022).
Menukil kantor berita Al Jazeera pada Sabtu (16/4/2022), Wakaf Islam yang mengelola situs tersebut mengatakan bahwa salah satu penjaga di lokasi telah ditembak dengan peluru berlapis karet. Lalu Layanan Darurat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, setidaknya ada 158 warga Palestina yang terluka dalam tindakan kekerasan itu serta ratusan orang ditahan. Mereka pun menyebut sudah mengevakuasi sebagian besar korban luka ke rumah sakit.
Bulan Sabit Merah Palestina menambahkan, pasukan Israel juga menghalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid, saat media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Di sisi lain, polisi Israel mengatakan bahwa mereka telah menangkap sekurang-kurangnya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru dan tiga petugasnya terluka akibat lemparan batu besar. Namun, sumber-sumber Palestina menyebutkan jumlahnya hingga 400 orang.
Mereka juga mengklaim, tujuan mereka masuk ke Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah untuk membubarkan kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat. Tetapi Juru Kamera Palestina Rami al-Khatib, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan bahwa pasukan Israel secara brutal mengosongkan kompleks itu. Mereka menyerang staf masjid, orang biasa, remaja, hingga orang tua.
“Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam Kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis,” ujar al-Khatib, yang mengalami patah tangan.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Abdul Aziz