tirto.id - Gerilyawan Al Shabaab di Somalia menyerang pangkalan militer di daerah Galgaduud tengah pada Senin, 8 November 2022. Hal itu disampaikan perwira militer Somalia setelah berapa hari pasukan pemerintah menguasai kembali daerah itu.
Seperti dikutip Reuters, serangan itu menyebabkan 10 orang tentara meninggal dunia. Juru bicara kementerian pertahanan Somalia, Abdullahi Ali Anod mengatakan, tentara akhirnya berhasil memukul mundur gerilyawan keluar dari pangkalan di Qayib, desa yang direbut militer dari Al Shabaab pekan lalu.
Selain 10 tentara tewas, kata perwira militer Mayor Mohamed Farah, 20 orang pejuang Al Shabab juga ikut tewas. "Pasukan kami sekarang mengejar pejuang Al Shabaab di hutan. Ada tembakan sporadis saat kami mengejar mereka," katanya.
Kronologi Serangan Al Shabaab
Perwira militer di Bahdo, Ahmed Hassan mengatakan kepada Reuters, serangan itu terjadi sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat. Kala itu, Al Shabaab menyerang dengan dua bom mobil bunuh diri.
Satu bom mobil menghantam sebuah truk militer yang menjaga pintu masuk pangkalan, sedangkan satunya lagi meledak di luar.
Setelah itu, terjadi pertempuran sengit selama berjam-jam. Hassan mengatakan, akhirnya kelompok itu membakar stasiun telekomunikasi kota.
Juru Bicara Al Shabaab, Abdiasis Abu Musab mengatakan, serangan di Qayib itu menggunakan bom mobil bunuh diri sebelum para pejuang menyerang dari arah berbeda.
Dia mengatakan, para pejuang membunuh 37 tentara dan mencuri senjata serta kendaraan militer. Jumlah korban tewas yang dia sampaikan berbeda dengan versi pemerintah.
Al Jazeera melaporkan, Al Shabab adalah kelompok bersenjata sekutu al-Qaeda yang sudah berperang di Somalia selama lebih dari satu dekade. Kelompok ini berusaha menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahan sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat terhadap hukum Islam.
Sebagai catatan, tentara pemerintah telah bertempur melawan Al Shabaab selama tiga bulan terakhir. Dalam pertempuran itu, tentara berhasil merebut kembali daerah yang lama dipegang Al Shabaab.
Pada tanggal 29 Oktober lalu, Al Shabaab melancarkan bom mobil di kementerian pendidikan di ibu kota Mogadishu yang disebut-sebut sebagai ledakan paling mematikan dalam lima tahun terakhir. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 100 orang.
Editor: Iswara N Raditya