tirto.id - Krisis ekonomi menjadi ancaman bagi setiap negara yang mengalaminya. Fenomena ekonomi satu ini kerap meninggalkan dampak mendalam bagi kehidupan jutaan orang. Nyatanya krisis ekonomi memang menggempur kestabilan kehidupan masyarakat.
Bahkan dampaknya bisa dirasakan secara global. Dalam sejarah modern, krisis ekonomi dunia terjadi berkali-kali dengan berbagai sebab. Mulai dari kegagalan sistem perbankan, perang, hingga pandemi global.
Mengutip dari artikel “Faktor-Faktor Krisis dan Dampak Krisis yang Pernah Terjadi di Indonesia sehingga Mengakibatkan Kerapuhan Fundamental” (Maulidia, dkk., 2023), secara umum negara yang menghadapi krisis ekonomi akan mengalami penurunan PDB (produk domestik bruto), anjloknya harga properti dan saham, serta naik turunnya harga karena inflasi.
Krisis ekonomi yang dihadapi suatu negara memengaruhi suatu fundamental atau fondasi negara karena dampak yang diberikan begitu besar dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Apa saja krisis ekonomi global yang pernah terjadi di dunia?
Apa Saja Krisis Ekonomi Terbesar yang Pernah Terjadi di Dunia?
Terjadinya krisis ekonomi global tercatat dalam sejarah. Beberapa krisis ekonomi yang terjadi di dunia memberikan dampak luas untuk kehidupan manusia. Berikut ini adalah krisis ekonomi terbesar yang pernah terjadi di dunia:
1. The Great Depression (1929)
Krisis ekonomi dunia salah satunya, yakni "The Great Depression". Terjadinya krisis ekonomi global ini dimulai dari Amerika Serikat pada tahun 1929.Berdasarkan Patria (2020), pada tahun 1920-an hingga awal 1930-an Amerika Serikat mengalami sebuah krisis perekonomian, yakni resesi yang terus memburuk hingga menyentuh tahap depresi ekonomi. Peristiwa ini menjadi tamparan kuat mengingat kondisi dari perekonomian Amerika saat itu yang berkembang pesat selama 1920.
Contoh krisis ekonomi, "The Great Depression" atau Depresi Besar dipicu oleh kejatuhan pasar saham di Wall Street lalu menyebar secara cepat ke negara-negara lain. Dampak krisis ekonomi dunia ini begitu luas untuk berbagai lapisan masyarakat.
Tingkat pengangguran melonjak tajam, sektor industri runtuh, dan banyak bank bangkrut. Negara Amerika bukan satu-satunya korban dari The Wall Street.
Dampak dari krisis ekonomi dunia ini juga meluas dirasakan negara-negara di Eropa, seperti Jerman dan Inggris yang juga merasakan dampak parahnya. Hingga kini, krisis ekonomi global “The Great Depression” dianggap sebagai contoh krisis ekonomi paling ekstrem dalam sejarah modern.
2. Krisis Ekonomi 1965-1967
Krisis ekonomi dunia berikutnya berlangsung pada tahun 1965-1967. Usai kemerdekaan Indonesia, pembangunan ekonomi mengarah pada perubahan struktur dari ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.Saat itu, kebijakan yang diterapkan belum dapat meningkatkan produksi. Akibatnya kapasitas produksi dan infrastruktur pendukung menjadi terbatas.
Keadaan ini diperparah dengan konflik politik berkepanjangan dan masih terjadi pemberontakan di banyak daerah. Alhasil keamanan dan perekonomian dalam kondisi tidak stabil selama beberapa waktu.
Selain itu, terjadi konflik politik berkepanjangan yang terlihat dari seringnya pergantian kabinet. Dampak negatifnya sangat terasa, yakni peningkatan jumlah uang beredar (M2) yang pesat tanpa diimbangi kenaikan produksi. Akibatnya inflasi meningkat tajam menjadi sekitar 650% (hyper-inflation) pada tahun 1966.
3. Krisis Minyak OPEC 1973
Krisis minyak OPEC menjadi salah satu krisis ekonomi global. Peristiwa ini bermula ketika negara-negara anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) membalas Amerika Serikat karena telah memberi bantuan persenjataan ke Israel (selama Perang Arab-Israel ke-4, atau konflik Yom Kippur).Sejak saat itu, negara-negara OPEC menyetop ekspor minyak ke Amerika Serikat dan sekutunya. Sikap dan tindakan ini kemudian membuat Amerika mengalami ketegangan karena kekurangan jumlah pasokan minyak.
Akhirnya harga minyak menjadi melonjak tajam saat itu. Namun, krisis minyak ini kemudian tak hanya dirasakan oleh Amerika Serikat, tetapi juga negara maju lain. Alhasil menyebabkan krisis ekonomi terparah sepanjang sejarah.
4. Krisis Ekonomi Asia (1997)
Krisis ekonomi global selanjutnya berlangsung pada 1997 di wilayah Asia. Kejadian ini merupakan salah satu krisis ekonomi dunia yang paling mengubah lanskap ekonomi.Bermula dari Thailand, krisis ekonomi 1997 ini kemudian menyebar ke Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, dan negara-negara lainnya. Negara Indonesia menjadi salah satu negara krisis ekonomi terparah pada saat itu.
Nilai rupiah mengalami depresiasi cukup tajam saat itu. Bahkan pernah menyentuh level Rp16 ribu/US$ pada awal tahun 1998.
Dilaporkan nilai tukar rupiah jatuh bebas, inflasi melonjak tinggi, hingga terjadi kerusuhan sosial yang sangat merugikan seluruh lapisan masyarakat. Setelah itu, IMF turun tangan memberi bantuan dengan syarat reformasi ekonomi besar-besaran.
5. Krisis Keuangan Global (2008)

Krisis ekonomi global juga terjadi pada tahun 2008 yang bermula dari krisis kredit perumahan di Amerika Serikat (subprime mortgage crisis). Bank-bank besar kemudian menjadi ambruk, termasuk Lehman Brothers.
Kejadian tersebut membuat pasar keuangan dunia terguncang. Negara-negara di Eropa, seperti Yunani, Spanyol, dan Irlandia mengalami resesi panjang.
Situasi ini kemudian mengakibatkan tingkat pengangguran meningkat tajam. Pemerintah harus. Krisis ekonomi global ini juga memicu perdebatan soal regulasi dan peran bank sentral dalam mengawasi pasar.
6. Pandemi COVID-19 (2020)

Krisis ekonomi global disebabkan Pandemi Covid-19 memang menjadi hantaman besar untuk masyarakat di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi global.
Akibatnya pertumbuhan ekonomi menjadi lambat di seluruh negara. Mobilitas yang terbatas membuat berbagai sektor ekonomi dunia terhenti.
Banyak negara mengalami resesi. Jutaan orang kehilangan pekerjaan dan ketimpangan ekonomi sangat terasa akibat dari Pandemi Covid-19. Meskipun beberapa negara mulai sembuh, tetapi dampak jangka panjang dari Covid-19 masih terasa di berbagai lapisan masyarakat.
7. Perang Rusia-Ukraina (2022-Sekarang)
Krisis ekonomi dunia berikutnya berlangsung sekitar tahun 2022 yang dipicu serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Perang tersebut mengakibatkan harga komoditas melambung tinggi, inflasi melonjak, dan pertumbuhan melambat.Akibatnya negara-negara dunia termasuk Indonesia memasuki era suku bunga tinggi. Meskipun kondisinya sulit, Perkonomian Indonesia terbilang tangguh dan mempunyai pertumbuhan yang cukup baik meskpun di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dampak yang paling terasa ialah bursa saham yang terdampak krisis akibat suku bunga tinggi di negara super power Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran atas perang yang belum usai kini juga terus meghantui Indonesia, terutama dalam hal energi.
Seperti yang diketahui, Indonesia sebagai net importir minyak dan gas bumi (migas) turut terkena dampak meskipun tidak secara langsung. Memperhatikan kondisi demikian, pemerintah perlu mempersiapkan strategi pemenuhan energi nasional untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Krisis ekonomi global menjadi catatan penting dalam sejarah perekonomian dunia. Contoh krisis ekonomi dunia juga menjadi bukti bahwa kesiapan negara berperan penting dalam menghadapi krisis ekonomi global.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani