Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Inflasi: Penyebab dan Dampaknya dalam Ekonomi

Berikut ini adalah pengertian soal inflasi, penjelasan penyebab dan dampaknya bagi sebuah negara.

Mengenal Apa Itu Inflasi: Penyebab dan Dampaknya dalam Ekonomi
Ilustrasi Inflasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Inflasi menjadi salah satu persoalan ekonomi dalam sebuah negara terutama negara berkembang. Tentu ada faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi pada negara berkembang.

Sumber utama terjadinya inflasi di negara berkembang, yakni disebabkan oleh defisit anggaran belanja pemerintah yang kemudian berimbas pada peningkatan jumlah uang beredar.

Menurut laman Bank Indonesia, inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Keadaan sebaliknya disebut dengan deflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

Apa Saja Penyebab Inflasi

Melansir dari laman Komputerisasi Akuntan, penyebab inflasi meliputi:

1. Faktor Permintaan (Demand Pull Inflation)

Penyebab Inflasi yang pertama disebabkan oleh permintaan yang timbul karena adanya pertambahan jumlah uang beredar dalam jangka pendek.

Bertambahnya jumlah uang yang beredar jangka pendek ini bisa berdampak terhadap suku bunga bisa mengalami penurunan sehingga jumlah konsumsi dan investasi meningkat secara keseluruhan. Peredaran mata uang jangka pendek mengakibatkan perubahan harga barang secara signifikan.

2. Penawaran atau Cost Push Inflation/ Supply Shock Inflation

Faktor kedua disebabkan penawaran yang memicu kenaikan harga penawaran atas suatu barang, termasuk barang-barang yang harus diimpor, serta harga barang-barang yang dikendalikan oleh pemerintah seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kenaikan harga minyak dunia, dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Aktivitas penawaran mempunyai dampak signifikan terhadap potensi inflasi di suatu negara.

Selain itu, kenaikan biaya produksi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu juga mampu memicu terjadinya suatu inflasi. Namun, secara sederhana dampak yang secara langsung terjadi pada penawaran barang.

3. Campuran (Mixed Inflation)

Inflasi campuran merupakan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan penawaran, perilaku permintaan dan penawaran tidak seimbang ataupun permintaan terhadap barang dan jasa bertambah.

Hal itu menjadikan faktor produksi dan ketersediaan barang akan down dan barang pengganti akan dikurangi, terbatas, dihilangkan. Momen ini biasanya digunakan oleh para penjual untuk menaikkan harga barang secara drastis.

4. Ekspektasi (Expected Inflation)

Umumnya perilaku masyarakat memang haruslah forward looking dan adaptif terhadap isu-isu nasional atupun global terhadap ekonomi.

Penilaian masyarakat terhadap perkembangan ekonomi masa depan tentu lebih baik jika dibandingkan dengan masa sebelumnya.

Hal seperti inilah yang disebut sebagi ekspetasi masyarakat terhadap ekonomi, tetapi karena faktor inilah ada probabilitas inflasi.

Harapan atau ekspetasi masyarakat tersebut memungkinkan menyebabkan terjadinya demand pull inflation ataupun cost push inflation.

Namun, masih tergantung pada harapan masyarakat dan kondisi stok barang dan juga faktor relevansi produksi waktu itu dan waktu mendatang.

Dampak-Dampak Inflasi

Mengutip dari E-Modul Ekonomi Paket C, berdasarkan sumber Koran Sindo, 4 September 2018, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif. Adapun dampak positif dan negatif inflasi, sebagai berikut:

1. Dampak Positif:

  • Peredaran atau perputaran barang lebih cepat;
  • Produksi barnag-barang bertambah menyebabkan kenaikan keuntungan pengusaha;
  • Kesempatan kerja bertambah dengan adanya tambahan investasi;
  • Pendapatan nominal bertambah (meskipun riilnya berkurang karena kenaikan pendapatan relatif kecil).

2. Dampak Negatif

  • Harga barang-barang dan jasa naik;
  • Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang;
  • Menyebabkan efek spekulasi, antara lain: menimbun barang dan membeli valuta asing;
  • Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar;
  • Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Ekonomi
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Maria Ulfa