Menuju konten utama

Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Atas Samudra Pasifik

Peringatan dari Menlu Korea Utara itu dibuat setelah Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa AS akan "benar-benar menghancurkan" Korea Utara jika mengancam negaranya.

Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Atas Samudra Pasifik
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un memeriksa latihan peluncuran roket balistik strategis menengah dan jarak jauh Hwasong-12 di lokasi yang tidak diketahui bulan lalu. AFP/Getty Images

tirto.id - Menteri luar negeri Korea Utara baru-baru ini mengancam adanya kemungkinan uji coba nuklir bom hidrogen di atas lautan Pasifik. Kepada CNN, pejabat senior Pyongyang mengingatkan untuk mewaspadai ancaman itu.

"Menteri luar negeri sangat menyadari maksud pemimpin tertinggi kami. Jadi saya pikir Anda harus menerima kata-katanya secara harfiah," kata Ri Yong Pil, seorang diplomat senior di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Rabu (25/10/2017) waktu setempat.

Menteri luar negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, mengatakan bulan lalu Pyongyang mungkin mempertimbangkan untuk melakukan "ledakan paling kuat" bom hidrogen di atas samudra Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.

Ri Yong Ho membuat komentar setelah Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa AS akan "benar-benar menghancurkan" Korea Utara jika mengancam AS.

Seperti dilansir The Guardian, Kepala CIA Mike Pompeo mengatakan pekan lalu Korea Utara hampir mendekati kemampuan untuk memukul AS dengan senjata nuklir.

Para ahli mengatakan tes atmosfer akan menjadi cara untuk menunjukkan kemampuan itu. Semua tes nuklir Korea Utara sebelumnya telah dilakukan di bawah tanah.

Trump akan mengunjungi Asia minggu depan dan dia diharapkan untuk menyoroti kampanyenya menekan Pyongyang agar melepaskan program nuklir dan misilnya. Namun, ia menolak untuk mengatakan apakah dia akan mengunjungi zona demiliterisasi semenanjung Korea.

"Saya lebih suka tidak mengatakannya, tapi Anda akan terkejut," kata Trump pada Rabu.

Strateginya sejauh ini gagal menghentikan uji coba bom nuklir di fasilitas bawah tanah dan peledakan rudal balistik atas Jepang dan Pasifik.

Terlepas dari retorika perang dan peringatan AS, termasuk opsi militer, pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Trump sedang mencari resolusi damai untuk mengatasi konflik tersebut.

Secara terpisah, Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan perang kapal induk Nimitz telah memasuki area operasi armada 7, yang mencakup Samudera Pasifik dan Hindia barat.

Kapal ini bergabung dengan dua kapal induk lainnya, Ronald Reagan dan Theodore Roosevelt, di wilayah tersebut. Kapal induk tambahan biasanya dilihat dengan curiga oleh Cina dan Korea Utara.

Pejabat angkatan laut mengatakan bahwa Nimitz, yang sebelumnya melakukan operasi untuk mendukung perang melawan ISIS di Irak dan Suriah, akan siap untuk mendukung operasi di wilayah tersebut sebelum kembali ke pelabuhan asalnya. Ia juga mengungkapkan bahwa gerakan tersebut telah lama direncanakan.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari