tirto.id - Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kombes Pol Aria Sandy mengonfirmasi korban kekerasan seksual oleh seorang calon pendeta Majelis Sinode GMIT Siloam Nailalang di Kabupaten Alor bertambah menjadi 12 orang. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan dari korban dan sejumlah saksi kepada penyidik Polda NTT.
Dalam perkara ini, polisi telah memeriksa 17 orang saksi termasuk enam korban dan keluarga para korban.
"Korban setubuh anak 8 orang, korban cabul anak 1 orang, korban anak ITE (kirim foto fulgar) 2 orang dan korban setubuh Dewasa 1 orang," kata Aria Sandy saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).
Para korban kekerasan seksual oleh pelaku bernama Sepriyanto Ayub Snae (35) ini berusia antara 13 hingga 19 tahun. Polisi telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan menahannya.
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengecam keras kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh vikaris/calon pendeta di Kabupaten Alor.
"Tokoh agama seharusnya mampu memberikan contoh yang baik kepada jamaahnya, khususnya kepada anak-anak. Karena kekerasan seksual yang dilakukan mampu menyebabkan trauma pada anak-anak dan berpengaruh terhadap masa depan mereka,” kata Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar seperti dikutip dari laman resmi KemenPPPA, Senin.
Nahar memastikan kementeriannya memberikan perlindungan terhadap korban, mulai dari asesmen hingga pendampingan psikologis korban.
“Korban yang merupakan pelajar SMP dan SMA saat ini sudah diberikan jaminan keamanan proses belajar mengajar oleh sekolah, karena saat ini kondisi korban secara fisik sehat namun secara psikologis masih mengalami trauma. KemenPPPA juga akan mengawal antisipasi penyebaran video pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh terduga pelaku terhadap korban,” ucap Nahar.
Calon pendeta Sepriyanto Ayub Snae diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah pelajar. Sepriyanto diduga melancarkan aksi bejatnya saat menjalankan tugas pelayanan sebagai calon pendeta di Gereja GMIT Siloam Nailalang, Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, NTT.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Gilang Ramadhan