Menuju konten utama

Komnas HAM Terima 28 Aduan soal Penanganan Aksi oleh Aparat

Mayoritas aduan yang masuk adalah massa yang ditangkap scara sewenang-wenang oleh aparat dan laporan tersebut ditindaklanjuti Komnas HAM.

Komnas HAM Terima 28 Aduan soal Penanganan Aksi oleh Aparat
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025). Tirto.id/Muhammad Naufal

tirto.id - Komnas HAM menerima 28 aduan warga yang menjadi korban kekerasan aparat saat aksi unjuk rasa sejak 25 Agustus 2025. Aduan tersebut diperoleh Komnas HAM setelah membuka posko pengaduan korban kekerasan aparat mulai 29 Agustus 2025.

"Kami menerima 28 aduan masuk ke Komnas HAM. Mayoritas adalah mereka yang ditangkap scara sewenang-wenang oleh aparat, sedang kami tindaklanjuti aduan-aduan tersebut," kata Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025).

Ia menegaskan, Komnas HAM juga secara khusus mendalami kasus meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri. Namun, Anis belum mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara atas kasus Affan.

Di satu sisi, ia menyatakan Komnas HAM mencatat sebanyak 1.683 masyarakat ditangkap kepolisian selama unjuk rasa se-Tanah Air sejak 25 Agustus 2025. Berdasarkan temuan Komnas HAM, banyak masyarakat ditangkap kepolisian diikuti kekerasan.

"Beberapa peserta aksi yang kami temui di beberapa kantor kepolisian itu mereka mengalami luka-luka yang cukup serius, karena pendekatan aparat yang tidak humanis dalam proses pengamanan aksi," urai Anis.

Dalam kesempatan itu, Anis menyatakan terdapat 10 orang yang meninggal dunia akibat unjuk rasa di berbagai titik di Indonesia sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini. Penyebab meninggal korban itu diduga karena kekerasan aparat kepolisian.

Komnas HAM, kata Anis, masih menyelidiki lebih lanjut terkait keterlibatan aparat dalam meninggalnya para korban.

"Sejauh ini tercatat setidaknya 10 orang korban meninggal dunia. Di mana beberapa di antaranya diduga kuat karena mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh aparat," ucapnya.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash News
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher