tirto.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyebut Komisi I DPR RI akan menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan), besok, Selasa (11/11/2025). Raker itu direncanakan membahas beragam isu faktual terkait pertahanan dan keamanan, salah satunya insiden ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (7/11/2025).
“Kami rencana besok akan rapat dengan Kementerian Pertahanan, mungkin kami akan bahas juga salah satunya kami akan bahas soal ini (ledakan di SMAN 72),” ucap Dave di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 10/11/2025).
Dave menyebut, Komisi I DPR RI juga berencana akan mendatangkan TNI di dalam agenda rapat tersebut.
Lebih lanjut, Dave menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang menimpa para korban ledakan di SMAN 72. Politikus Partai Golkar ini memastikan DPR tengah menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang terkait motif pelaku.
“Kami turut prihatin akan ledakan yang terjadi di SMAN 72 ya. Akan tetapi, kami menunggu hasil pemeriksaan kepolisian sehingga kami bisa bersikap setelah kami tahu persis apa sebab-musababnya sebelum kami mengambil kesimpulan alasan daripada ledakan tersebut,” terang Dave.
Kemudian, dia pun menyoroti dugaan pelaku terpapar konten yang berseliweran di media sosial sehingga nekat melakukan aksinya. Namun, dugaan penyebab pasti pelaku melakukan aksinya masih belum terungkap. Maka dari itu, Dave mendesak pemerintah, dalam hal ini aparat keamanan, untuk segera mengungkap motif pelaku, yang diduga siswa sekolah tersebut. Pernyataan tersebut menanggapi arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membatasi game online, termasuk PUBG agar peristiwa ledakan di sekolah tersebut tak lagi terulang.
“Kalau memang benar ini terinspirasi ataupun juga disebabkan akan sebuah gaming online, ya kami kan juga sudah memiliki PP Tunas ya untuk melindungi anak-anak bilamana PSE, aplikator, atau gaming online ini jelas-jelas terbukti melanggar ataupun membahayakan ataupun menyebabkan kekacauan ya harus ada sikap dari pemerintah untuk menindaklanjuti,” kata Dave.
Di sisi lain, Dave menilai game online merupakan sarana mengasah kreativitas anak. Namun, dia mengingatkan jangan sampai hal tersebut malah merusak generasi bangsa.
“Sosial media ini sama juga ya perkembangan digitalisasi ini, juga salah satu produknya adalah sosial media. Begitu cepatnya informasi tren kadang benar, ada juga yang suka salah, misleading, ada juga yang menjadi sumber informasi yang baik, baik untuk kesehatan, baik untuk pendidikan ataupun ilmu-ilmu baru,” katanya.
“Ya hal ini tentunya harus ada pengaturannya agar jangan sampai ini mengganggu perkembangan, tapi harus ada juga batasannya sehingga demokrasi dan kebebasan berekspresi tetap terjaga,” imbuhnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































