tirto.id - Hidup Sunhaji berubah seratus delapan puluh derajat. Dunianya dilipat. Belum ada sehari pasca potongan video dirinya diejek Miftah Maulana atau Gus Miftah viral di media sosial, ratusan orang berjejalan mendatangi rumahnya di Kecamatan Grabag, Magelang.
Publik banyak menaruh simpati pada sosok penjual es teh yang dihina dengan kata-kata ‘goblok’, ketika tengah menjajakan minuman di antara kerumunan jemaah di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Magelang.
Praktis video yang tersebar di internet itu memacu kecaman dan kemarahan publik secara luas. Terakhir publik menggencatkan petisi daring untuk mencopot Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Sunhaji, pria 38 tahun ini menghidupi istri dan dua anaknya hari-hari dengan berjualan es teh. Setahun kepungkur dia bekerja sebagai tukang kayu, sebelum mengalami cedera di tangan membuatnya memilih berjualan minuman.
Sunhaji tinggal di kediaman mertuanya bersama istrinya, Yuli Fatimah (34). Kejadian itu terjadi ketika ada pengajian di daerah Sawitan. Ia memang biasa berjualan es teh dan air mineral di sekitarnya, khusunya di event-event wilayah kota Magelang.
Meski pulang dengan perasaan campur aduk, Sunhaji mengaku tak berlarut-larut dalam kejengkelannya ketika diolok-olok. Miftah berkelit, perkataan yang ia lontarkan hanyalah candaan. Nampak selain Miftah, Usman Ali Salman yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda Nepak, Mertoyudan, Magelang, juga terbahak ketika kata-kata tak pantas itu dilontarkan pada Sunhaji yang tengah menyunggi baki berisi minuman.
“Cuma dikasih kaos, ya ini saya pakai, saya pameran saja sudah, karena disuruh langsung pakai," kata Sunhaji saat ditanya apa yang ia lakukan ketika diajak ke tempat Miftah. Ia kemudian menunjukkan kaos bergambar Miftah yang ia kenakan.
Dalam waktu singkat, nama Miftah ramai di media sosial, khususnya X. Kata 'Miftah', dicuit sebanyak lebih dari dua juta kali dalam kurun 24 jam terakhir dan menjadi trending topik kedua paling atas.
Pendakwah bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu sudah mendatangi kediaman Sunhaji untuk meminta maaf. Menyusul beredar video permintaan maaf dan suasana yang sekonyong-konyong menunjukkan keakrabannya dengan Sunhaji, ketika ia sontak memeluknya ketika turun dari mobil rombongan yang mengendarai mobil mewah.
Miftah bahkan membawa Sunhaji ke Pondok Pesantren Ora Aji di Yogyakarta bersama camat dan beberapa pejabat setempat. Sunhaji nampak mengenakan seragam banser dan didapuk menjadi anggota kehormatan banser.
Kabarnya, Miftah pun menawarkan Sunhaji bersama istri, anak, dan mertuanya untuk umrah bersama. Kini, beredar poster di mana Miftah akan menggelar pengajian dan shalawat pada 19 Desember di dusun tempat Sunhaji tinggal. Poster acara tersebut nampak memejeng foto Miftah bersanding dengan Sunhaji.
Banjir Simpati dan Tamu Berbondong Berfoto
Simpati membanjiri Sunhaji dan keluarga. Saat Tirto mendatangi rumahnya, ruang tamu Sunhaji nampak penuh. Berbagai kalangan, mulai dari pendakwah, selebritas, komunitas, perusahaan, hingga pejabat berbondong-bondong datang.
Terpantau, ia tengah menerima panggilan video dari Dedi Mulyadi. Calon Gubernur terpilih Jawa Barat itu melalui ajudannya menyerahkan donasi sebesar Rp20 juta. Sebelumnya, Youtuber Willi Salim juga mendatangi rumah Sunhaji dan memberi donasi Rp100 juta.
Muklis, salah seorang mahasiswa dari Yogyakarta dan rekannya tengah mengantre di depan pintu rumah Sunhaji. Mereka mengaku datang untuk memberikan donasi sebesar Rp50 juta dari penggalangan dana.
Muklis dan rekannya merupakan anggota komunitas Lingkar Peduli yang merupakan penggemar penceramah Adi Hidayat. Akun tersebut diikuti lebih dari dua juta pengikut. Mereka membuka donasi lewat media sosial Instagram. Tak tanggung-tanggung, donasi tersebut mereka himpun hanya dalam waktu kurang dari lima jam.
Muklis datang untuk menyerahkan donasi dan berfoto bersama Sunhaji sekitar pukul 18.00. Mereka menunggu sejak pukul empat sore, tapi saat tiba, Sunhaji masih di kediaman Miftah di Sleman, DIY.
Di sektor lain, selain dari komunitas dakwah dan penggemar kajian, toko handphone PS Store yang dimiliki oleh Putra Siregar, seorang pebisnis dan YouTuber asal Batam memberikan umrah gratis dan donasi 10 juta rupiah. Mereka bahkan datang membagi-bagikan sejumlah uang seratus ribuan ke warga sekitar sambil membuat konten untuk media sosial.
“Kami ingin memberikan hadiah, atau apresiasi untuk Pak Sun ini,” kata Trimo M Soleh yang datang dari Solo bersama rombongannya.
Kawasan rumah Sunhaji hingga pukul 9 malam nampak ramai, warga juga berdatangan bergantian. Nampak warga disibukkan dengan memasang lampu, kursi untuk tamu, bahkan sampai memasang terop di jalan depan rumah Sunhaji.
Sunhaji di Balik Layar
Saat tamu datang dan pergi, terlihat seorang perempuan duduk sejak awal dan melakukan siaran langsung melalui Tiktok dari setiap kegiatan dan obrolan Sunhaji. Perempuan itu bernama Tutut Andriyani. Ia merupakan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial Kecamatan Grabag, Magelang.
Tutut mengaku datang karena Sunhaji merupakan anggota dampingannya di program tersebut. Selain untuk memantau, Tutut juga memanfaatkan momen tersebut untuk siaran langsung di media sosialnya, memberikan gambaran aktivitas Sunhaji sepanjang hari. Tutut datang sejak pagi, dan konten siarannya telah ditonton ratusan ribu pengguna di Tiktok.
“Ya tadi saya sambil mendampingi beliau tho, karena masih KPM PKH (Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan) juga. Ikut mendampingi karena banyak donasi juga, kami mengimbau dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ungkap Tutut.
Biasanya, di akun Tiktok Tutut Andriyani yang akrab dengan nama pengguna Tutandri itu, membuat konten tentang penyanyi idolanya. Kini, karena berita tentang Sunhaji ramai, Tutandri berinisiatif mengirim update kegiatan Sunhaji seharian penuh di rumahnya.
“Ini kok orang-orang banyak pengen melihat keadaan Pak Sunhaji sekarang, makanya saya live. Kok ramai dan pada senang,” kata dia.
Ia mendapat respons macam-macam dari dukungan sampai ejekan. Tapi Tutandri mengatakan kebanyakan netizen memberi komentar simpatik.
Perempuan yang memulai menekuni dunia konten di Tiktok sejak April 2024 itu, mengaku juga mendapat tambahan pengikut dan gift, fitur yang memungkinkan penonton siaran live memberikan donasi poin yang dapat ditukarkan uang dengan nominal tertentu. Dari Tutandri, Tirto mengetahui banyak pihak yang telah datang menemui Sunhaji.
“Ada Willi Salim itu saya juga live, saya di sini dari pagi sebelum kerja siangnya,” kata Tutandri.
Sementara, wajah Sunhaji terlihat linglung dan letih. Tatapannya sering kosong dan menjawab pertanyaan tamu dengan singkat. Pun ketika Tirto mendatangi rumahnya, Sunhaji tak banyak bercerita. Ia hanya diam dan menjawab seadanya.
Sunhaji mengaku lelah dikerumuni orang silih berganti. Sudah tiga hari sejak videonya viral, Sunhaji tidak bisa tidur.
"Ya lebih dari 100 orang berkunjung ke rumah saya. Tiga hari saya belum tidur, capek sekali," keluh Sunhaji saat dikonfirmasi Tirto.
Sunhaji sampai lupa, pihak mana saja yang datang dan berswafoto dengannya. Ia tak menyangka bakal menjadi sorotan dalam waktu singkat hanya dari kejadian tersebut. Bahkan laki-laki kelahiran Magelang itu tak tahu menahu dari mana juntrungnya cuplikan video dirinya. Hingga sekarang, pasca jadi buah bibir, ia sendiri belum sempat melihat video tersebut.
“Jadi sekarang saya dengan abah [Miftah] sudah tidak ada masalah, sudahlah begitu aja. Saya tidak akan panjang lebar, saya sudah capek. Jam 4 saya bangun sampai sekarang,” jawab Sunhaji singkat.
Meskipun demikian, Sunhaji tampak pasrah menjalani sorotan publik yang mendadak menghampirinya. Ia juga mengaku tak ingin membela diri dari insiden tersebut. Saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika dipermalukan di depan umum, Sunhaji mengaku sebenarnya tersinggung.
"Yah, gimana kalau diejek rasanya gimana? Tapi ya ini sudah padang-padangan (terang-terangan) tidak ada masalah," ungkap Sunhaji.
Sunhaji juga mengaku masih linglung. Sama sekali belum terbesit rencana ke depannya untuk memanfaatkan seluruh donasi yang ia terima. Sunhaji mengaku hanya ingin fokus pada pembiayaan dan pendidikan anak-anaknya.
“Semaksimal mungkin dulu saya menyekolahkan anak, sampai mana lah orangtua membahagiakan anak," ungkapnya.
Ia dan keluarga banyak ditawari hadiah umrah gratis. Bahkan Partai Gerindra disampaikan melalui Ketua PAC Gerindra Grabag juga turut memberikan modal usaha. Pengusaha dari beragam latar belakang juga hadir. Nampak juga usai waktu Isya, Umi Pipik dan rombongan mendatangi rumah Sunhaji.
Asal tak membuat kericuhan, Sunhadi mengaku akan terus menerima tamu. Ia mengaku menganggap persoalannya dengan Miftah selesai dan tak ingin diperpanjang. Sunhaji tak ingin, masalah tersebut dibahas sampai mana-mana.
“Kalau membuat kericuhan, mending pintu itu ditutup saya tidur. Masak ular mau mendekati pentung," kata dia.
Saat Tirto mewawancarai Sunhaji, terlihat juga beberapa tim dari sebuah jaringan TV swasta menawari Sunhaji untuk berangkat ke Jakarta. Ia diminta untuk mengisi sebuah acara reality show dan memberikan kisah inspiratif dan mengatakan pihaknya telah berdamai dengan Miftah.
Namun, keluarga Sunhaji menolaknya. Sunhaji hanya duduk terdiam, tanpa kata-kata yang keluar dari mulutnya. Melalui kakak Sunhaji, pihaknya mengungkapkan bahwa Sunhaji telah cukup letih menanggapi omongan publik.
Penulis: Dina T Wijaya
Editor: Abdul Aziz