tirto.id - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta Presiden Prabowo Subianto agar mengevaluasi kinerja setiap menteri dan utusan khusus presiden.
Pernyataan itu menanggapi kasus pedakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, yang mencemooh pedagang es teh saat mengisi acara salawatan di Magelang, Jawa Tengah, Senin (25/11/2024).
"DPR juga melihat aspirasi masyarakat, sudah meminta kepada pemerintah tidak hanya kepada Gus Miftah, tapi juga mengimbau untuk melakukan introspeksi, evaluasi-evaluasi terhadap kinerja masing-masing pembantu Presiden maupun utusan khusus Presiden,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Ketua Harian DPP Gerindra itu, mengatakan DPR telah melihat isi pernyataan Miftah yang mencemooh penjual es teh tersebut. Dasco juga sudah mengetahui bahwa Miftah telah meminta maaf kepada penjual es tersebut.
“Kita sudah lihat di media sosial bahwa yang dilakukan itu memang benar dilakukan oleh yang bersangkutan (Miftah). Yang bersangkutan sudah minta maaf kepada Pak Sunhaji (Pedagang Es Teh),” tutur Dasco.
Dasco berharap agar para pejabat dapat membangun Indonesia dengan rasa persaudaraan tanpa saling merendahkan. Hal ini pun, kata dia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk saling menghormati satu sama lain.
“Istana sudah mengatakan bahwa jangan pernah melakukan hal itu, bahkan itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Marilah kita membangun Indonesia dengan saling menghormati, saling menghargai, jangan saling merendahkan,” tutur Dasco
Sebelumnya, Miftah meminta maaf karena telah mencemooh seorang pedagang kaki lima (PKL). Ia mengeklaim kerap bercanda dengan siapa saja.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman menanggapi yang viral hari ini, yang pertama dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun," ucapnya dalam keterangan video yang diterima, Rabu (4/12/2024).
Miftah berharap pedagang es teh itu memaafkan cemoohan dirinya tersebut.
Di sisi lain, Miftah meminta maaf karena sudah membuat gaduh Tanah Air usai dirinya mengolok-olok pedagang es teh itu. Ia menyadari masyarakat mengecam perilakunya yang menghina pedagang es teh tersebut.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama