Menuju konten utama

Kilas Balik Kehidupan Tommy Page yang Diduga Bunuh Diri

Tommy Page ditemukan meninggal dunia pada Jumat (3/3/2017), yang menurut beberapa sumber, penyanyi 46 tahun ini tutup usia diduga akibat bunuh diri.

Kilas Balik Kehidupan Tommy Page yang Diduga Bunuh Diri
Penyanyi Tommy Page. Foto/Getty Images

tirto.id - Pelantun tembang "A Shoulder to Cry On", Tommy Page ditemukan meninggal dunia pada Jumat (3/3/2017), yang menurut beberapa sumber, penyanyi 46 tahun ini tutup usia diduga akibat bunuh diri.

Belum diketahui secara jelas penyebab kematian Tommy. Namun, laman Billboard mengutip keterangan sejumlah rekan Tommy menyebut, kematian penyanyi tersebut dikarenakan bunuh diri.

Pria bernama lengkap Thomas Alden Page itu lahir di New Jersey, Amerika Serikat, pada 24 Mei 1970. Dia mulai bermain piano pada usia delapan tahun dan belajar kibor pada umur 12 tahun, dan bergabung dengan saudaranya dalam sebuah grup musik.

Menurut laman Billboard, setelah lulus SMA, Page pindah ke New York City dan bekerja sebagai petugas pemeriksa aturan pakaian (dress code) di sebuah klub bernama Nell’s.

Selama itu, ia belajar bisnis di New York University dan juga memproduksi serta merekam lagi “Turning Me On”, mempromosikannya kepada DJ di sekitar kota tersebut.

Setahun bekerja di Nell’s, Page berkesempatan bertemu dengan produser penyanyi Madonna, Mark Kamins, dan presiden Sire Records, Seymour Stein. Pertemuan itu menjadi tiket ketenaran Page, yang berujung pada tawaran rekaman dengan Sire Records pada musim semi 1988.

Pada tahun yang sama, ia melakukan debut album yang mendapat sambutan di kawasan Asia lewat lagu “A Shoulder to Cry On”, meskipun dengungnya tidak terlalu terasa di Amerika Utara.

Keberuntungan kembali menghinggapi Page dua tahun kemudian saat menumpangi limosin yang sama dengan anggota New Kids on the Block, dan Donnie Wahlberg memberikannya sebuah lagu.

Hasilnya, selain menjadi penyanyi pembuka dalam tur Step By Step mereka, Page juga berhasil bertengger di urutan pertama Billboard dengan “I’ll Be Your Everything”, sebuah lagu dengan Page sebagai vokalis utama yang diharmonisasikan dengan Donnie Wahlberg, Jordan Knight dan Danny Wood.

Lagu tersebut muncul dalam album keduanya Painting in My Mind, dan kemudian tampil dalam beberapa acara bincang-bincang seperti Joan Rivers and Regis and Kathie Lee. Page juga muncul di setiap majalah remaja, dan melakukan tur dunia untuk album laris manis tersebut.

Warner Bros lantas mengirimnya kepada produser Mike Paley sebagai tamu dalam soundtrack Dick Tracey, mengeluarkan single baru untuk Natal, dan meluncurkan album ketiga “From the Hear”.

Saat penjualannya datar-datar saja, Page ditangguhkan oleh label rekaman Amerika dan dianggap sebagai keajaiban untuk satu hits lagu.

Berbeda dengan di Jepang, Page merilis album lagu-lagu baru bertajuk Friend to Rely On dan menjadi paket dengan hits terbesar untuk Warner Jepang, sebelum menuju Asian Pony Canyon Records dan merilis dua album Time pada 1994 dan Loving You pada 1996.

Saat peluncuran Album Loving You sudah dekat, Page berhasil merampungkan gelar International Business and Marketing di New York University dan mendapat rumah permanen di Manhattan serta rumah untuk berakhir pekan di Pocconos, Pennsylvania.

Single album “Missing You” meraih peringkat satu di Asia, namun akibat krisis ekonomi Jepang pada akhir 1990an, label rekamannya ditutup dan menyisakan masa depan rekaman yang tidak pasti.

Page juga sempat merilis album Ten Til Midnight pada musim semi tahun 2000, sebagai upaya terakhir untuk bangkit sebelum fokus menjadi produser untuk artis-artis lain.

Page kemudian bergabung dengan Warner Bros/Reprise Records. Selama di Warner, ia membantu membentuk karier Michael Buble, Alanis Morissette, Josh Groban, dan Green Day.

Dengan hanya satu hit di Amerika, Tommy Page cukup mencatatkan karir untuk dirinya sendiri, meluncurkan tujuh album dalam 12 tahun.

Page juga pernah menggelar konser tunggal di Jakarta dan Surabaya pada 2013, serta kembali tampil di Jakarta pada tahun 2015 dan 2016.

Baca juga artikel terkait TOMMY PAGE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri

Artikel Terkait