Menuju konten utama

Khutbah Jumat Bulan Rajab 2023: Memaknai Peristiwa Isra Miraj

Teks khutbah Jumat Bulan Rajab 2023 terbaru akan membahas soal "Memaknai Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad"

Khutbah Jumat Bulan Rajab 2023: Memaknai Peristiwa Isra Miraj
Ilustrasi Khutbah Jumat. foto/istockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat 3 Februari 2023 akan membahas beberapa peristiwa yang terjadi di bulan Rajab, mulai dari berpindahnya nur Muhammad ke Sayyidah Aminah hingga Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw.

Berikut selengkapnya khutbah Jumat Bulan Rajab 2023.

Khutbah Jumat Bulan Rajab 2023: Memaknai Peristiwa & Kisah Nabi Bulan Rajab

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Swt. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Amm ba’du...

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah, pada hari ini, Jumat, 3 Februari 2023, kita dapat berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang insyaallah dirahmati Allah Swt.

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah dengan tema “Memaknai Peristiwa dan Kisah Nabi”.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Umat Islam sekarang ini tengah menginjak salah satu bulan haram yakni Rajab sejak 23 Januari 2023. Penyebutan Rajab sebagai bulan haram telah dilakukan jauh sebelum Islam datang di jazirah Arab terutama kota Makkah.

Bulan haram yang dikenal di jazirah Arab ada 4 meliputi Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Tidak diketahui kapan penyebutan bulan haram mulai diberlakukan, namun orang-orang Arab sejak zaman dulu mengagungkan waktu tersebut.

Sekalipun melakukan berbagai peperangan dan permusuhan fanatik kesukuan, orang-orang Arab akan berhenti di bulan haram. Ahmad Ibrahim Syarif dalam kitab Madinah fil Jahiliyah wa ‘Ahdir Rasul menjelaskan bahwa bulan haram menjadi waktu bagi orang-orang Arab menjalankan aktivitas ekonomi secara aman, sehingga roda kehidupan dapat terus berlangsung.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Rajab sebagai bulan haram bagi umat Islam dapat dimaknai melalui 2 sudut pandang. Pertama, Rajab adalah bulan yang penuh kemuliaan. Dikatakan demikian karena orang yang berbuat baik atau menunaikan ibadah di bulan tersebut, pahalanya lebih besar dan berlipat ganda.

Kedua, Rajab merupakan bulan yang penuh ancaman. Dimaknai demikian karena orang yang melakukan maksiat atau menerjang larangan di bulan Rajab, akan diganjar dosa lebih banyak dan berlipat ganda. Hal ini sebagaimana perkataan Abdullah bin Abbas Ra. sebagai berikut:

Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak,”(Lataif Al-Ma’arif, 2009: 207).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Terdapat beberapa peristiwa dan kisah Nabi Muhammad Saw. di Rajab. Pertama, peristiwa pindahnya nur Nabi Muhammad Saw. dari punggung Sayyidina Abdullah bin Abdul Muthalib ke Rahim Sayyidah Aminah binti Wahab.

Berpindahnya nur Nabi Muhammad Saw. terjadi bulan Rajab. Oleh sebab itu, umat Islam sebaiknya dianjurkan menunaikan puasa Rajab untuk menghormati sekaligus rasa syukur.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Peristiwa kedua yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad melakukan Isra (perjalanan malam) dari Ka’bah di Makkah menuju Baitul Maqdis di Yerusalem dengan menempuh jarak sekitar 1.239 km dalam waktu semalam.

Sementara Mikraj merupakan peristiwa naiknya Nabi Muhammad Saw dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw terjadi pada malam 27 Rajab, dan diceritakan dalam Surah Isra ayat 1 sebagai berikut:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

Arab Latinnya:

Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr.

Artinya:

Mahasuci [Allah] yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat,”(QS. Al-Isra [17]: 1).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Allah Swt. melalui peristiwa Isra dan Mikraj menunjukan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. yang dilantik menjadi penutup risalah para nabi. Melalui peristiwa ini juga Allah Swt. menetapkan perintah salat 5 waktu. Berikut ini beberapa peristiwa yang dilihat Rasulullah Saw. ketika dimikrajkan:

  • Nabi melintasi sekelompok yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Ini adalah gambaran umat yang berjihad fi sabilillah.
  • Nabi mencium aroma harum Masyitoh, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.
  • Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepala dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan salat maktubah (salat wajib).
  • Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya.
  • Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina. Nabi bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan dilempari batu-batu. Mereka adalah gambaran orang yang memakan harta riba.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah Jumat pekan ini, semoga apa yang khatib sampaikan memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri maupun jemaah.

Di samping itu, semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik, dan dapat melaksanakan amalan-amalan istimewa di Rajab.

Aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani