Menuju konten utama

Khasiat Buah Mengkudu untuk Kesehatan, Kandungan & Cara Konsumsi

Berikut ini khasiat buah mengkudu untuk kesehatan, kandungan buah mengkudu, serta contoh cara mengonsumsi buah mengkudu.

Khasiat Buah Mengkudu untuk Kesehatan, Kandungan & Cara Konsumsi
Ilustrasi Kesehatan. foto/istockphoto

tirto.id - Khasiat buah mengkudu untuk kesehatan telah diketahui oleh manusia sejak zaman kuno. Tulisan kuno berisi keterangan tentang khasiat buah mengkudu tercatat sudah ada di Cina pada awal abad masehi, yakni masa Dinasti Han. Beberapa penelitian pada era modern memang membuktikan ada beberapa kandungan buah mengkudu yang bermanfaat bagi kesehatan.

Mengkudu (Morinda citrifolia L) adalah tanaman tropis yang umumnya tumbuh di dataran rendah, dengan berbagai jenis lahan. Buah mengkudu berwarna hijau kekuningan saat muda dan berubah menjadi putih dengan bintik hitam ketika telah masak.

Tanaman mengkudu umumnya punya batang pendek tetapi banyak cabang, dengan tinggi rerata sekitar 3-8 meter dari muka tanah. Tumbuhan ini bisa berkembang di berbagai kondisi lahan dan iklim. Selama ini, mengkudu kerap tumbuh secara liar di hutan, sekitar ladang, tepi sungai, hingga lahan pekarangan. Selain itu, mengkudu pun mudah dibudidayakan dan tak perlu biaya tinggi.

Sejak lama, buah mengkudu sering digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan olahan sayur, rujak, dan jamu. Buah mengkudu pun dikonsumsi dengan langsung dimakan, meski baunya agak kurang sedap dan rasanya pahit.

Khasiat Buah Mengkudu untuk Kesehatan

Mengkudu termasuk tanaman kaya manfaat. Mengutip artikel dalam Jurnal Balaba (2022) terbitan Litbang Kemkes RI, mulai dari batang, daun, akar, hingga buah mengkudu memiliki manfaat meski tidak semua untuk kesehatan.

Buah mengkudu umumnya diolah menjadi obat herbal dengan berbagai manfaat yang bisa didapat bagi kesehatan. Khasiat buah ini bisa untuk pengobatan hipertensi hingga kanker.

Dikutip dari ulasan dalam Jurnal Majority (2015) terbitan Unila, sebuat laporan riset dari American Association for Cancer Research menunjukkan, buah mengkudu punya zat antikanker/antitumor.

Riset itu menemukan fakta, endapan alkohol yang dibuat dari buah mengkudu meningkatkan 75% peluang kehidupan tikus yang mengalami kanker lewis paru.

Penelitian lainnya menemukan bahwa buah mengkudu berguna menghambat pertumbuhan tumor, karena merangsang sistem imun yang melibatkan makrofag dan limfosit. Ekstrak buah mengkudu terbukti efektif menghambat sel RAS yang menyebabkan kanker di antara 500 ekstrak yang diuji.

Ada juga penelitian yang mendeteksi senyawa damnacantal di buah mengkudu. Senyawa ini masuk golongan antrakuinon dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker MCF-7 dalam konsentrasi 8,2 µg/mL. Namun, senyawa golongan antrakuinon di buah mengkudu, ditemukan dalam bijinya.

Kemudian, untuk hipertensi, buah mengkudu mengandung zat aktif bernama scopoletin yang bisa menormalkan tekanan darah dengan efek spasmolitik.

Munculnya efek spasmolitik itu ditandai dengan pelebaran pembuluh darah akibat relaksasi otot polos. Dampak dari scopeletin dari buah mengkudu mirip dengan cara kerja obat antihipertensi.

Konsumsi jus mengkudu 2 kali sehari ketika 20-30 menit sebelum dan sesudah sarapan, terbukti bisa menurukan tekanan darah penderita hipertensi.

Menukil dari publikasi laman Fakultas Farmasi UGM, berikut sejumlah khasiat buah mengkudu:

  • Menghambat pertumbuhan tumor/kanker
  • Pengobatan tekanan darah tinggi
  • Pengobatan beri-beri
  • Melancarkan kencing
  • Mengatasi radang ginjal
  • Mengatasi radang empedu
  • Mengatasi radang usus
  • Pengobatan disentri
  • Pengobatan sembelit
  • Pengobatan nyeri limpa
  • Pengobatan limpa bengkak
  • Pengobatan sakit lever
  • Mencegah kencing manis (diabetes melitus)
  • Obat cacingan
  • Obat cacar air
  • Mengurangi kegemukan (obesitas)
  • Mengurangi sakit pinggang (lumbago)
  • Mengatasi sakit perut (kolik)
  • Mengatasi perut mulas karena masuk angin
  • Menghilangkan ketombe
  • Sebagai antioksidan.

Kandungan Buah Mengkudu

Sebagaimana dilansir laman Farmasi UGM, berbagai kandungan senyawa bergantung pada tingkat kematangan buah mengkudu. Contohnya, kandungan scopoletin dan flavonoid meningkat ketika bunga sedang mekar dibandingkan saat pertumbuhan buahnya.

Kandungan fenolik total juga akan meningkat ketika masa peralihan dari buah saat berwarna hijau ke warna putih. Sementara itu, kandungan fenolik akan menurun saat buah mengkudu matang.

Buah mengkudu pun mengandung mineral tinggi, berupa kalium dan kalsium. Maka itu, buah ini dilarang dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit gagal ginjal dan hiperkalmia.

Kadar vitamin tertinggi dalam buah mengkudu adalah vitamin C yang berperan sebagai antioksidan yang mencapai 1,13 mg/g daging buahnya.

Dikutip dari laman Badan Litbang Pertanian Kalimantan Tengah, berikut kandungan di dalam 100 gram buah mengkudu:

  • Kalsium: 325 mg
  • Kalium: 1,12 mg
  • Kalori: 167 kal
  • Vitamin C: 175 mg
  • Vitamin A: 395,85 IU
  • Niasin: 2,5 mg
  • Natrium: 335 mg
  • Protein: 0,75 mg
  • Lemak: 1,50 g
  • Karbohidrat: 51,67 g
  • Zat besi: 9,17 mg.

Selain itu, ada juga kandungan sejumlah bioaktif dalam buah mengkudu yang bermanfaat untuk kesehatan, yakni sebagai berikut:

  • Acubin (antibakteri)
  • Alizarin (pemutus hubungan pembuluh darah ke tumor)
  • Ariginin (pembentuk protein dan meningkatkan imunitas)
  • Damnacantal (antikanker dan antibiotik alami)
  • Prolin (pengatur sistem kekebalan tubuh)
  • Skopoletin (pereda tekanan darah tinggi)
  • Selenium dan vitamin C (antioksidan)
  • Sitosterol (menahan pertumbuhan sel kanker dan mencegah sakit jantung)
  • Steroid (antiseptik dan desinfektan)
  • Antraquinon (pembunuh mikroba Pathogen)
  • Lisin (membantu penyerapan kalsium dan pembentukan kolagen di tulang)
  • Proxeronin dan proxeronase (mempercepat penyerapan zat makanan dan antidepresi)
  • Serotonin (mencegah stres)
  • Terpenoid (membantu pemulihan sel-sel tubuh)
  • Xeronin (mengaktifkan kelenjar tiroid dan timus untuk kekebalan tubuh)

Contoh Cara Mengonsumsi Buah Mengkudu

Cara untuk mengonsumsi buah mengkudu yang paling mudah adalah dengan diolah menjadi jus. Sebagai contoh, bagi penderita hipertensi, jus mengkudu bisa dikonsumsi 2 kali sehari pada waktu antara 20-30 menit sebelum makan pagi dan setelah makan malam.

Di Bali, khususnya di Desa Perean, Tabanan, Bali, rujak air mengkudu telah umum dikonsumsi oleh warga masyarakat sekitar hingga wisatawan lokal dan mancanegara. Sebelum menjadi rujak, buah mengkudu diremas dengan tangan sampai hancur lalu ditambah air. Bahan dicampur bumbu rujak yang khas.

Cara paling efektif adalah mengonsumsi ekstrak buah mengkudu. Saat ini, produk-produk ekstrak buah mengkudu telah dijual di banyak apotek. Namun, bagi penderita sejumlah penyakit lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi buah mengkudu. Sebab, buah ini juga memiliki sejumlah efek samping.

Baca juga artikel terkait BUAH atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Addi M Idhom