tirto.id - Munculnya ruam di kulit bayi bisa mengkhawatirkan kedua orang tuanya. Terlebih jika ruam tersebut membuat si kecil tampak sakit, gatal, dan tidak nyaman. Namun, ruam cenderung dapat diobati dan merupakan penyakit yang tidak serius.
Ruam adalah alergi pada kulit yang membuat gatal, berwarna merah, serta bersisik. Ruam merupakan kondisi kulit yang teriritasi. Pada umumnya, hal tersebut dikarenakan kulit yang sensitif, radang pada kulit, atau pengaruh obat-obatan yang tidak cocok.
Bayi yang memiliki ruam di kulit akan sangat mungkin menjadi tidak nyaman. Namun hal tersebut adalah wajar. Ketidaknyamanan muncul karena rasa gatal yang ada pada kulit yang ruam.
Bayi memiliki kulit yang tipis dan baru. Pada saat itu pula, ia sedang mengembangkan sistem kekebalan tubuh. Healthline menuliskan, bayi memiliki kulit sensitif dan sangat rentan terhadap iritasi atau alergi. Penyebabnya antara lain cuaca yang panas, gesekan, udara yang lembab, bahan kimia, parfum, kain yang dikenakan, atau bahkan kotoran mereka sendiri.
Setiap penyebab akan memiliki masing-masing cara dalam penanganannya. Gejala umum meliput gatal pada area ruam, kulit memerah, kasar, dan menebal pada bagian yang ruam, hingga luka lepuh, dilansir dari laman resmi Cussons Baby.
Macam Ruam Bayi dan Cara Menangani
Berbeda indikasi, berbeda pula cara menangani ruam bayi. Orang tua harus mengetahui jenis bintik atau ruam apa yang ada pada kulit bayinya sehingga penanganan dan pengobatan yang lebih spesifik dapat dilakukan. Hal tersebut untuk menghindari kesalahan dan tidak membuat kondisi bayi menjadi semakin parah.
Dalam lamannya, The Parent’s Guide Academy menuliskan beberapa macam ruam pada kulit bayi dan cara menanganinya antara lain sebagai berikut:
1. Dermatitis popok
Dermatitis popok biasa disebut dengan diaper rash. Mayoritas bayi biasa mengalami hal ini, yang disebabkan kondisi lembab dan hangat pada area popok. Selain itu, gesekan antara kulit bayi yang sensitif dan popok yang basah memperparah keadaan.
Pada umumnya, tanda pertama yang muncul adalah bercak merah pada kulit. Tips bagi orang tua saat si kecil mengalami ini adalah:
- Sering mengganti popok
- Gunakan petroleum jelly atau lotion yang mengandung zinc pada kulit bayi.
- Berikan waktu untuk anak tidak mengenakan popok dan celana agar kulit bisa bernapas.
- Sering-sering mengeringkan kulit di area popok dengan handuk yang lembut.
Tidak semua bayi memiliki jerawat pada kulitnya. Jerawat biasanya dialami oleh 40 persen bayi dan muncul ketika ia berusia 2-3 minggu. Jerawat tersebut kemudian akan hilang setelah ia memasuki usia 6 minggu. Biasanya, jerawat-jerawat tersebut akan tumbuh pada area dahi dan pipi dengan warna merah maupun putih.
Cara menangani:
- Cuci wajah bayi dengan air bersih dan sabun yang lembut
- Jaga area wajah tetap bersih, jangan gunakan scrub maupun pelembab untuk kulit si kecil.
Cradle cap berbentuk seperti ketombe, sisik, atau serpihan kasar. Biasanya muncul di kulit kepala, alis, sekitar hidung, dan di belakang telinga. Bayi yang baru lahir akan mengalami ini dan biasanya cradle cap akan hilang tanpa bekas di bulan keenam.
Cara menangani:
- Pijat kulit kepala dengan petroleum jelly atau minyak bayi untuk membuat kulit mati terkelupas.
- Cuci rambut si kecil dengan sampo bayi untuk membersihkannya.
Jika kulit si kecil mengalami ruam berwarna merah atau putih dan terasa sangat gatal pada wajah, bisa jadi bayi Anda mengalami eksim. Eksim yang pada mulanya ada di wajah, lama kelamaan akan menyebar ke bagian kulit bayi yang lain. Ia bisa muncul di kulit ketika bayi mengalami iritasi pada kulit. Tips menangani:
- Lindungi bayi dari temperatur yang ekstrem.
- Mandikan bayi dengan air hangat, suam-suam kuku.
- Usapkan lotion pelembab di tubuh bayi untuk mengurangi rasa sakit.
Impetigo merupakan alergi akibat infeksi kuman yang masuk ke dalam tubuh bayi melalui kulit yang luka. Gejalanya ialah rasa gatal pada kulit yang terindikasi.
Tips untuk menanganinya:
- Usap lembut kulit bayi dengan sabun dan air hangat sebanyak dua kali sehari.
- Keringkan dengan lembut dan perlahan menggunakan handuk bersih. Jangan biarkan handuk digunakan oleh orang lain.
- Cuci tangan ibu setiap membubuhkan krim antibiotik pada kulit bayi.
- Potong kuku bayi secara rutin untuk mencegah bayi menggaruk kulitnya dengan kuku.
- Pakaikan baju longgar jika impetigo terdapat di seluruh bagian tubuh. Jika tidak, tutup bagian kulit yang terinfeksi dengan kain yang lembut.
Kulit bayi lebih rentang untuk mengalami kering bila dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Suhu udara dan air dapat menjadi pemicu pada kondisi tersebut. Tips agar kulit bayi selalu lembab:
- Orang tua harus menghidrasi kulit bayi dari dalam dan luar. Pastikan si kecil mendapatkan cairan yang cukup.
- Gunakan hypoallergenic lotion setiap setelah mandi.
- Hindari bermain air terlalu lama agar tidak mengiritasi kulit.
- Jaga suhu dan kelembaban kamar si kecil.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra