tirto.id - Terduka pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta Utara dikenal sebagai sosok pendiam di lingkungan wilayah tempat tinggalnya. Bahkan, anak-anak di sekitar wilayah komplek tidak pernah berinteraksi dengan terduga pelaku.
Kesaksian ini disampaikan oleh Ketua RT setempat, Danny Rumondor saat ditemui Tirto di kediaman terduga pelaku, Minggu (9/11/2025).
"Setelah saya cek sama anak-anak yang lain juga disini, yang sebaya dengan dia, enggak ada yang kenal. (Jadi kesehariannya) main handphone, main laptop, di kamar seharian," ujar Danny.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pada Jumat pagi - saat kejadian ledakan terduga pelaku tidak terlihat memiliki gelagat aneh. Dia hanya berangkat ke sekolah diantar dengan ayahnya.
"Tapi memang waktu pagi itu ayahnya yang ngantar. Menurut tetangga yang baru keluar pagi itu, sebelum tetangganya nganter anaknya ke sekolah,bdia ngeliat ayahnya (terduga pelaku) sudah di atas motor, seperti biasalah, sewajarnya nganter sekolah," jelasnya.
Menurut kesaksian warga dan petugas keamanan lingkungan, aktivitas ayah terduga pelaku juga terbilang sederhana dan berulang. Ia hanya terlihat keluar rumah sesekali untuk mengantar anaknya atau pergi minum kopi di sekitar wilayah tersebut.
"Katanya security kalau ketemu sama ayahnya di bonceng atau ke tempat untuk kopi, pulang lagi, ya begitu," ucap dia.
Untuk diketahui, kediaman terduga pelaku peledakan area masjid SMAN 72 di Jakarta Utara nampak sepi aktivitas setelah petugas Puslabfor Mabes Polri menggeledah rumah tersebut pada Jumat (7/11/2025).
Dari pantauan Tirto di lokasi, Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 12.25 WIB, garis polisi yang sebelumnya sempat terpasang kini sudah dicopot. Suasana disekitaran rumah tersebut juga nampak sepi.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id

































