Menuju konten utama

Kepala BGN Ungkap Rencana Penggunaan Anggaran MBG Rp335 Triliun

75 persen dana dialokasikan untuk intervensi MBG, mencakup ibu hamil, wanita menyusui, dan balita. Sisanya digunakan untuk manajemen operasional.

Kepala BGN Ungkap Rencana Penggunaan Anggaran MBG Rp335 Triliun
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, talkshow Potret 1 Tahun BGN dalam Perjalanan Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa, Senin (19/8/2025). tirto.id/Nanda Aria Putra

tirto.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp335 triliun pada 2026 akan dialokasikan untuk intervensi makan bergizi (MBG) serta operasional manajemen, termasuk gaji pegawai.

"Untuk dana Rp335 triliun tahun depan, lebih banyak digunakan untuk intervensi makan bergizi. Kami akan menghabiskan sekitar Rp1,2 triliun per hari atau Rp25 triliun per bulan," kata Dadan dalam talkshow Potret 1 Tahun BGN dalam Perjalanan Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa, Senin (19/8/2025). Anggaran tersebut akan mendukung 82,9 juta penerima manfaat yang ditargetkan tuntas pada akhir tahun.

Jika tercapai, program intervensi akan berjalan penuh mulai Januari 2026 dengan layanan 20-21 hari per bulan selama setahun.

Menurut Dadan, sekitar 75 persen dana dialokasikan untuk intervensi MBG, mencakup ibu hamil, wanita menyusui, dan balita. Sisanya digunakan untuk manajemen operasional, termasuk digitalisasi sistem dan pembayaran gaji pegawai.

"Ada bagian untuk manajemen, seperti gaji pegawai dan koordinasi. Kami juga fokus pada digitalisasi, kita masih tertinggal," tambahnya.

Dadan mengakui perlunya percepatan digitalisasi untuk memantau pemenuhan target dan kehadiran anak di setiap SPPG yang telah terintegrasi data secara real-time.

Langkah ini menjadi prioritas tahun depan guna memastikan transparansi dan efisiensi penyaluran program.

"Dan kemudian datanya bisa langsung ke pusat. Nah ini agak tertinggal dan kami akan kerja di tahun depan," ujarnya.

Dia menjelaskan, hingga 19 Agustus 2025 sudah terbentuk 5.905 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif melayani lebih dari 20,5 juta penerima manfaat.

Jumlah penerima manfaat akan terus dikebut hingga akhir tahun seiring dengan pertumbuhan SPPG di setiap daerah. Hingga kini terdapat 19.000 SPPG lainnya yang akan beroperasi.

"Kami sedang melakukan percepatan dimana ada 19.000 yang tinggal kami lihat kelayakan-kelayakannya. Dan ini sudah melayani lebih dari 20,5 juta orang penerima manfaat," tuturnya.

Baca juga artikel terkait RAPBN 2026 atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana