Menuju konten utama

Kenapa Australia Masuk Zona Asia di Kualifikasi Piala Dunia?

Timnas Australia masuk dalam zona Asia di Kualifikasi Piala Dunia. Kenapa Socceroos bersaing di zona AFC & sejak kapan?

Kenapa Australia Masuk Zona Asia di Kualifikasi Piala Dunia?
Pemain Australia setelah kalah 1-2 melawan Argentina dalam pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Ahmad Bin Ali di Doha, Qatar, Sabtu, 3 Desember 2022. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

tirto.id - Australia saat ini menjadi salah satu tim nasional yang turut berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Socceross tergabung di Grup C kualifikasi, bersaing dengan Indonesia. Meski punya skuad rasa Eropa, kenapa Australia masuk zona Asia di Kualifikasi Piala Dunia?

Masuknya Australia di zona Asia dalam Kualifikasi Piala Dunia sejatinya sudah berlangsung sejak 18 tahun lalu, tepatnya tahun 2006. Kala itu, Australia memutuskan keluar dari OFC, konfederasi sepak bola zona Oceania. Selepas itu, Australia bergabung ke AFC atau konfederasi sepak bola zona Asia.

Kepindahan Australia dari OFC ke AFC dilatarbelakangi oleh kepentingan untuk mendapat jatah lolos ke Piala Dunia secara otomatis. Hal ini tak diperoleh Australia apabila bertahan di zona Oceania. Pasalnya, ada ketentuan yang berbeda di antara kedua konfederasi tersebut, meski sama-sama menggulirkan kualifikasi Piala Dunia.

Australia Masuk Zona Asia di Kualifikasi Piala Dunia: Impian Lolos Otomatis

Sebelum adanya penambahan peserta di Piala Dunia 2026 mendatang, AFC memiliki jatah maksimal 5 wakil di Piala Dunia. Empat slot diambil dari tim yang lolos otomatis ke putaran final World Cup via kualifikasi, sedangkan satu slot sisanya adalah jatah lolos tim melalui babak play-off antar konfederasi.

Sementara itu, OFC hanya menerima jatah 0,5 tim di Piala Dunia, mengingat ranking koefisien OFC yang terbilang sangat rendah dibanding AFC. Hal ini menyebabkan pemenang kualifikasi zona Oceania harus mengikuti fase play-off melawan tim dari konfederasi lain.

Jika menang play-off, maka jatah wakil OFC di Piala Dunia baru bisa terpakai. Kondisi ini cukup menjadi hambatan bagi ambisi Australia untuk tampil di Piala Dunia. Pasalnya, mereka harus melawan tim dari benua lain, meski telah memenangi kualifikasi zona OFC.

Tidak mudah bagi Australia untuk bisa melewati babak play-off Piala Dunia. Socceroos kerap dijegal oleh tim-tim lawan di fase tersebut. Sebut saja Korea Utara yang pernah mendepak Australia di tahun 1966.

Selanjutnya, Australia kalah dari Israel pada 1970 dalam laga play-off Piala Dunia. Hasil serupa juga dituai Australia saat disingkirkan Skotlandia pada 1986. Rangkaian hasil negatif ini belum berhenti.

Pada 1994, Australia dikalahkan Argentina pada play-off. Iran memberi hukuman yang sama untuk Australia pada 1998, demikian pula Uruguay pada 2002 lalu. Kegagalan ini menahan mimpi Australia tampil di putaran final Piala Dunia.

Selama masih tergabung dalam OFC, Australia baru dua kali bermain di Piala Dunia. Ini terjadi pada edisi 1974 dan 2006.

Prestasi Australia di kedua edisi Piala Dunia itu juga kurang mentereng. Socceroos gagal lolos dari fase grup World Cup 1974. Pada Piala Dunia 2016, kiprah Australia cuma sebatas menyentuh babak 16 besar.

Lantaran selalu gagal tembus ke Piala Dunia, Australia memutuskan untuk mengajukan perpindahan konfederasi. Australia ingin meninggalkan zona Oceania dan bergabung dengan AFC, demi meraih tiket Piala Dunia secara lebih mudah.

Langkah ini dimulai Australia pada 2005 dengan mengundurkan diri dari OFC. Permintaan untuk pindah ke AFC lantas diajukan Australia ke FIFA. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi Australia jika ingin pindah konfederasi.

Pertama, FIFA harus menyetujui permohonan pindah antar konfederasi. Kedua, negara-negara di konfederasi tujuan tidak mengungkapkan keberatan. Ketiga, konfederasi tujuan menyetujui perpindahan.

Ketiga syarat di atas mampu dipenuhi oleh Australia. Alhasil, Australia pun resmi pindah konfederasi ke AFC mulai tahun 2006. Sejak saat itu, The Socceroos pun belum pernah absen di Piala Dunia.

Secara berturut-turut, Australia lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Piala Dunia 2014 Brasil, Piala Dunia 2018 Rusia, dan terakhir Piala Dunia 2022 Qatar. Rekor ini bisa berlanjut jika Australia lolos kualifikasi ke Piala Dunia 2026 mendatang.

Keberadaan Australia di AFC memicu tim-tim Asia untuk lebih kuat, lantaran mendapatkan lawan baru. Di sisi lain, kepindahan Australia mengurangi dominasi tim tertentu di OFC. Situasi ini sekaligus membuka kesempatan tim-tim Ocenia lain tampil di kompetisi yang lebih tinggi, seperti Selandia Baru di Piala Dunia 2010 dan Fiji di Olimpiade 2016.

Baca juga artikel terkait KUALIFIKASI PIALA DUNIA atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Beni Jo