tirto.id - Salah satu orang terkaya dunia dan pendiri Amazon, Jeff Bezos, dan jurnalis Lauren Sanchez akan melangsungkan pernikahan di Venesia pada Jumat (27/6/2025), dalam sebuah perayaan megah selama tiga hari. Acara ini menarik perhatian puluhan selebritas, namun juga memicu protes dari sejumlah aktivis lokal.
Melansir Reuters, pasangan Bezos (61) dan Sanchez (55) akan bertukar cincin di pulau kecil San Giorgio yang terletak tepat di seberang Lapangan Santo Markus. Upacara akan diiringi suara merdu Matteo Bocelli, putra dari tenor pop-opera ternama asal Italia, Andrea Bocelli.
Beberapa hari sebelumnya, pada Rabu (25/6/2025), sebuah banner besar bergambar muka Bezos terbentang di lapangan St Mark, Venesia. Poster tersebut bertuliskan dalam Bahasa Inggris yang berarti, "Apabila kamu dapat menyewa Venesia untuk pernikahanmu, maka kamu dapat membayar pajak lebih."
Banner raksasa tersebut dibentangkan oleh para penolak pernikahan Bezos dengan Sanchez yang semula akan dihelat di Scuola Grande, di Santa Maria della Misericordia, yang merupakan tempat bersejarah, bekas sekolah keagamaan, dan peninggalan masa lalu dari para sesepuh Italia.
Akibat penolakan secara terbuka dari warga Italia, dikutip dari Sky News, Bezos dan Sanchez memindahkan arena pernikahan mereka ke sebuah daerah terpencil di luar Venesia. Area tersebut bernama Arsenale, sebuah komplek aula yang dibangun pada abad ke-14 dengan desain gabungan antara daratan dan perairan di distrik Castello Timur.
Untuk menjangkau area tersebut, para tamu Jeffda Lauren harus menggunakan taksi air karena tidak ada jembatan penghubung dari pusat kota menuju Arsenale.
Mengapa Pernikahan Mewah Bezos Ditolak Warga?
Mengutip The Guardian, pernikahan Jeff dan Lauren di Venesia diperkirakan menelan biaya 40 hingga 48 juta Euro atau setara dengan Rp760 miliar hingga Rp911 miliar. Pernikahan tersebut akan menyaingi acara George dan Amal Clooney yang pernah menikah di Venesia pada 2014.
Walaupun secara nominal, biaya pernikahan Jeff Bezos dan Lauren berdampak signifikan terhadap pemasukan daerah di Venesia, namun warga setempat menilah dengan keras pesta pernikahan tersebut. Bahkan warga setempat membuat sebuah grup yang bernamakan "Semua Benci Elon" sebuah grup yang berisikan para pembenci Donald Trump dan kroninya. Jeff Bezos termasuk di dalamnya.

Menurut juru bicara aksi tersebut, Jorge Molina, ada kekhawatiran masyarakat Venesia bahwa pernikahan Jeff Bezos dan Lauren di Venesia berpotensi merusak situs sejarah yang tercatat menjadi bagian warisan dunia. Jorge Molina menegaskan bahwa warga Venesia tidak ingin area bersejarah di Scuola Grande hanya sekedar menjadi area permainan.
Dirinya curhat jika warga Venesia sudah merasa lelah dan terdampak gejala overtourism selayaknya warga Barcelona. Namun, mereka tidak seekstrim menolak atau mengusir seluruh turis dan hanya menyasar kepada Jeff, tunangan dan seluruh tamunya. Sebagai bentuk konsekuensi, Jorge mendesak agar para miliarder dinaikkan pajaknya agar memberi harapan hidup bagi makhluk bumi lainnya.
“Kami meminta agar masyarakat kaya dikenakan pajak yang lebih besar untuk memberikan harapan bagi planet ini," kata Jorge dikutip dari The Guardian.
Sebelum Jeff memindahkan area pernikahannya, para pengunjuk rasa mengancam akan memblokade acara tersebut dengan segala cara. Dari menghalangi secara langsung dengan berenang di dalam kanal. Bahkan kelompok penentang lain yang mengatasnamakan 'No Space for Bezos' mengancam akan melepas ratusan buaya di kanal-kanal Venesia demi menghalangi para tamu masuk ke kawasan bersejarah tersebut.

Meski warga Kota Venesia nampak kompak untuk menolak pesta pernikahan Bezos dan tunangannya, namun tidak semua orang sepakat dengan pernyataan tersebut. Anggota Dewan Kota Venesia di bidang pariwisata, Simone Venturini, menyesalkan penolakan para warga tersebut. Dia mempertanyakan mengapa penolakan pesta pernikahan yang bersifat intim ini baru dilakukan sekarang, sedangkan di 2014 sempat ada peristiwa serupa namun tak ada penolakan sama sekali.
"Di mana para pengunjuk rasa ini ketika George Clooney menikah di Balai Kota, dan benar-benar mengganggu jalanan? Ini adalah pernikahan pribadi. Saya tidak mengerti ini," kata Venturini dikutip dari The Washington Post, sebuah media yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Jeff Bezos.
Masih dilansir dari The Washington Post, perusahaan agensi penyelenggara pernikahan Bezos dan Sanchez, Lanza & Baucina, menyatakan bahwa ada mispersepsi dan hoaks yang disebarluaskan sehingga para warga menolak kehadiran Bezos dan Sanchez. Agensi tersebut membantah bahwa tim penyelenggara hendak menyewa taksi air dan gondola yang jumlahnya berlebihan, dan hanya menyewa 30 dari 250 taksi air yang ada di wilayah tersebut.
“Sejak awal, baik arahan klien kami maupun prinsip panduan kami sudah sangat jelas: meminimalkan dampak acara terhadap kota, menghormati penduduk dan institusi, serta penggunaan pekerja lokal dalam pembuatan acara,” demikian pernyataan Lanza & Baucina.
Dengan segala pro dan kontra terhadap pernikahan Jeff Bezos dan Lauren Sanchez, hal itu menjadi bukti bahwa warga punya hak untuk menolak dan mengusir miliuner yang memiliki harta kekayaan tak terbatas. Seorang kolumnis The Guardian, Emma Brockes, menyebut bahwa aksi itu menjadi bahwa gerakan masyarakat bisa melawan seseorang dengan kekayaan 223 miliar poundsterling.
"Kekuatan rakyat memaksa perubahan, membuktikan bahwa seorang pria dengan kekayaan 223 miliar dolar masih bisa kalah dengan orang biasa yang menggunakan kendaraan hias di kolam renang," kata Emma.
Ditolak Warga, Pernikahan Bezos Dikawal Ketat
Demi keamanan, area pernikahan Jeff dan Lauren di Arsenale kini dikawal ketat oleh aparat keamanan gabungan untuk mengawal 200-250 tamu naratama yang datang dari kalangan selebritas, politik dan pengusaha bisnis ternama. Sebut saja, Kim Kardashian hingga Leonardo de Caprio, putri dan menantu Donald Trump, Ivanka Trump dan Jared Kushner, akan hadir dalam pesta pernikahan super mewah tersbeut.
Selama sepekan jelang pernikahan Jeff dan Lauren, pihak penyelenggara Lanza & Baucina menyewa aparat keamanan swasta yang rutin melakukan patroli dan sterilisasi keamanan di sekitar wilayah tersebut. Selain kepolisian dan militer, aparat keamanan dari Venice Lion Service dan Colosseum juga diterjunkan untuk membentuk keamanan berlapis bagi para tamu yang hadir.
Selain itu, dikutip dari People, sejumlah tenda disiapkan untuk menjadi pos keamanan demi menjaga keamanan setiap tamu yang hadir di area yang berdekatan dengan gereja tersebut.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Farida Susanty
Masuk tirto.id


































