Menuju konten utama

Kenapa Gemini AI Tidak Bisa Buat Gambar Meski Sudah Ada Prompt?

Kenapa Gemini AI tidak bisa membuat gambar atau edit foto meski sudah memakai prompt yang tepat? Apa saja gambar yang tidak dapat dibuat oleh AI generator?

Kenapa Gemini AI Tidak Bisa Buat Gambar Meski Sudah Ada Prompt?
Hasil generaor AI, Gemini AI Foto Anime. FOTO/Gemini AI

tirto.id - Kenapa Gemini AI tidak bisa membuat gambar edit foto yang diminta oleh pengguna (user) walaupun sudah memakai prompt? Apakah ada kesalahan teknis dalam salinan teks prompt untuk edit foto Gemini AI? Ataukah ada hal-hal lain yang perlu dicermati sebelum membuat prompt yang tepat?

Saat ini, banyak orang yang menggunakan Gemini AI untuk membuat foto AI. Mulai dari foto keluarga yang terdiri dari 3 atau 4 orang, foto versi mini, foto versi anime, hingga model foto berbentuk gantungan kunci. Namun, ada kalanya Gemini AI tidak bisa memproduksi gambar walaupun sudah menggunakan prompt yang tepat.

Gemini AI merupakan model kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) generatif yang diluncurkan oleh Google. Teknologi tersebut bisa memahami serta memproses berbagai jenis informasi, seperti teks, gambar, video, audio, hingga kode. Di samping itu, Gemini AI juga dapat mempermudah pekerjaan manusia. Di antaranya, meringkas email, membuat draf dokumen, dan menganalisis data.

Sementara itu, prompt adalah suatu perintah, pertanyaan, atau masukan teks yang diberikan kepada AI agar memberi respons, hasil, atau tindakan tertentu. Fungsi prompt adalah pedoman bagi AI supaya memahami konteks dan menghasilkan output yang diinginkan. Prompt dapat berbentuk teks, kode, atau gambar, meski yang saat ini sedang viral adalah teks.

Kenapa Gemini AI Tidak Bisa Buat Gambar Meski Sudah Ada Prompt?

Terdapat sejumlah alasan mengapa Gemini AI atau model AI generator lainnya, tidak dapat langsung menghasilkan gambar walaupun sudah memakai prompt yang benar. Hal itu biasanya terjadi saat pengguna menggunakan versi AI yang tidak diintegrasikan secara langsung dengan sistem pembuat gambar.

Beberapa alasan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Prompt yang Melanggar Kebijakan Konten

Kemungkinan pertama, pengguna menggunakan prompt yang melanggar kebijakan konten atau pedoman keselamatan AI. Misalnya, mengandung unsur kekerasan, kebencian, bias, atau konten dewasa. Hal itu dapat membuat sistem AI menolak untuk menghasilkan gambar.

Output gambar AI yang termasuk melanggar kebijakan konten di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Konten Kekerasan, berupa permintaan gambar yang menggambarkan kekerasan fisik, penderitaan, cedera parah, kekejaman, perkelahian yang eksplisit, atau adegan berdarah.
  • Konten Kebencian atau Diskriminatif, berupa request gambar yang mempromosikan kebencian, diskriminasi, stereotip negatif, atau serangan terhadap individu atau kelompok berdasarkan ras, etnis, agama, jenis kelamin, disabilitas, atau karakteristik lain
  • Konten Berbahaya atau Ilegal, berupa permintaan gambar yang berkaitan dengan aktivitas ilegal seperti penggunaan narkoba atau senjata ilegal)
  • Konten Dewasa/Eksplisit, yaitu berupa gambar yang bersifat eksplisit atau yang mengeksploitasi tubuh manusia secara tidak pantas.

2. Prompt yang Meminta AI Meniru Tokoh Nyata

Beberapa model AI, termasuk Gemini, mempunyai batasan dalam menggambarkan publik figur atau manusia nyata. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah deepfake, penyalahgunaan gambar, dan bias.

Jika pengguna memakai prompt yang meminta gambar seorang tokoh tertentu, biasanya AI akan menolaknya. Sebagai contoh, meminta AI untuk menyatukan foto anak kita dengan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.

Biasanya akan ada jawaban berupa, "Saya masih belajar cara membuat jenis gambar tertentu sehingga saya mungkin belum bisa membuat gambar persis seperti yang Anda inginkan atau itu mungkin melanggar panduan saya." atau yang sejenis.

3. Interpretasi Prompt

Walaupun pengguna sudah menggunakan prompt, bisa saja AI akan "memutuskan" dengan berdasarkan algoritmanya, bahwa prompt tersebut lebih cocok untuk diberi respons berupa teks. Selain itu, bisa juga karena pengguna menyuguhkan prompt yang belum cukup spesifik untuk menghasilkan gambar yang diinginkan.

4. Batasan Fitur (Mode Teks-Saja)

Jika pengguna mengakses Gemini dalam mode percakapan teks-saja, makan outputnya hanya akan berupa teks. Untuk menghasilkan gambar, output yang dihasilkan oleh Gemini harus diteruskan ke model AI pembuat gambar secara terpisah.

Khusus untuk pengguna Gemini AI, penting pula untuk mempelajari Panduan kebijakan untuk aplikasi Gemini yang dapat dipelajari dari tautan di bawah ini. Dalam tautan tersebut disimpulkan bahwa Gemini akan menghindari jenis output tertentu yang bermasalah. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Ancaman terhadap keselamatan anak
  • Aktivitas berbahaya
  • Konten Kekerasan dan Menyeramkan, termasuk darah, luka, cedera berlebihan
  • Ketidakakuratan Faktual yang Berbahaya
  • Pelecehan, Hasutan, dan Diskriminasi
  • Materi Seksual Vulgar

Tidak dapat dikesampingkan pula, pengguna yang hendak menggunakan AI generator perlu mempertimbangkan bahwa AI adalah piranti yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pengguna. Segala risiko yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab pengguna. Mohon penggunaannya dilakukan dengan bijak.

Baca juga artikel terkait KONTEN VIRAL atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Fitra Firdaus