tirto.id - Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami eror sejak 8 Mei 2023. Layanan perbankan BSI tidak dapat melakukan transaksi melalui BSI Mobile, mesin ATM, bahkan teller di kantor cabang bank.
Menurut ketua Otoritas Jasa Keuangan (JK) Provinsi Aceh Yusri, bahwa errornya BSI merupakan permasalahan akibat kendala teknis pada pemeliharaan (maintenance) sistem.
Lebih lanjut, Yusri menjelaskan, bahwa layanan di Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengalami eror bukan hanya terjadi di provinsi Aceh saja, tapi secara nasional juga mengalami hal yang sama.
“Kami berharap semua pihak dapat meresponnya dengan baik dan tenang, serta tidak mengait-ngaitkan permasalahan itu dengan persoalan yang tidak produktif.” kata Kepala OJK Aceh Yusri mengutip Antara News.
Yusri juga menjelaskan persoalan yang sedang terjadi secara nasional tersebut terus diupayakan untuk normal kembali. Pasalnya, saat ini proses transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) untuk proses tarik dan transfer termasuk di jaringan kantor dalam tahap pembenahan.
Anggota Komisi VI DPR RI Muslim juga turut berkomentar, terkait layanan BSI yang mengalami eror secara nasional. Muslim meminta kepada BSI untuk terus berbenah meningkatkan sistem pelayanan menjadi lebih baik.
"BSI harus segera berbenah, meningkatkan pelayanan sistem menjadi lebih baik,” kata Muslim mengikuti Antara News.
Muslim juga mengabarkan, bahwa dirinya menerima banyak protes, baik dari masyarakat maupun para pelaku usaha di Aceh.
Muslim, yang menjabat sebagai Ketua DPD Aceh meminta untuk perbaikan sistem layanan yang terlalu lama ini harus menjadi pelajaran besar bagi manajemen BSI untuk terus berbenah, melakukan peningkatan layanan yang lebih sempurna.
Kondisi Terkini Bank Syariah Indonesia
Kondisi terkini BSI, Kantor Pusat BSI telah menginformasikan, bahwa layanan ATM BSI sudah dapat beroperasi secara normal.
Sedangkan untuk layanan terkait sistem lainnya secara bertahap masih dalam pembenahan, sejak 9 Mei 2023, pukul 08.00 WIB.
“Alhamdulillah sejak 9 Mei 2023, layanan perbankan tarik dan setor sudah dapat dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia dan untuk saat ini semua transaksi di mesin ATM sudah berjalan normal,” kata RCEO BSI Aceh Wisnu Sunandar mengutip Antara News.
Lebih jauh, Wisnu menghimbau untuk seluruh komponen, agar selalu tenang dan bergerak secara bersama-sama memajukan ekonomi Aceh dan menatap masa depan lebih baik.
“Proses pemeliharaan sistem tersebut, BSI fokus melakukan perbaikan layanan utama yang bersentuhan langsung dengan nasabah yakni ATM untuk setor dan penarikan tunai baik menggunakan sesama ataupun dengan ATM bersama,” tutur Wisnu mengutip Antara News.
Awalnya ATM yang bisa dengan logo GPN selanjutnya logo visa dan interkoneksi antar bank, pemindahbukuan dan layanan jaringan kantor di seluruh Aceh, khusus mobile banking masih dalam proses dan Insya Allah akan dapat normal kembali.
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra