tirto.id - Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) dan body fat percentage atau persentase lemak tubuh biasanya dipakai sebagai cara untuk mengetahui kesehatan dan kebugaran.
Namun pada faktanya, penilaian IMT memiliki sejumlah kekurangan, salah satunya tidak akurat bagi semua orang. Di lain sisi, persentase lemak tubuh diketahui lebih akurat dan bisa menjadi indikator kesehatan.
IMT sendiri menggunakan dua faktor untuk melakukan pengukuran, yakni tinggi dan berat badan.
IMT sering dipakai untuk menilai apakah seseorang itu sehat, kegemukan atau terlalu kurus, karena metodenya yang sederhana dan mudah.
Dilansir dari lamanLiveStrong, Jumat (17/7/2020), pengukuran IMT disebut tidak akurat bagi semua orang, karena IMT tidak menghitung seberapa berat otot dan lemak Anda, padahal massa otot lebih berat dibanding lemak.
Itu sebabnya IMT tidak dianjurkan bagi atlet atau mereka yang rutin berolahraga. Mereka yang aktif berolahraga akan memiliki otot yang lebih berat dibanding mereka yang tidak aktif berolahraga.
Jika memakai IMT, mereka akan dinilai kegemukan, padahal kenyataanya mereka memiliki sedikit lemak dan tubuhnya fit.
Oleh karena itu, persentase lemak tubuh bisa dikatakan menjadi pilihan yang lebih baik.
Metode ini mengukur secara pasti persentase lemak badan yang terdiri dari lemak. Laman Cnet mencatat, selain dari itu, persentase lemak badan juga bisa mendeteksi risiko sejumlah penyakit seperti osteoporosis dengan penuaan, tekanan darah tinggi, risiko kardiometabolik lainnya, diabetes dan peningkatan mortalitas secara umum.
Semua ini terdekteksi meskipun angka BMI atau berat badan mengindikasikan mereka sehat.
Mengukur persentase lemak tubuh bisa dilakukan dengan sejumlah cara salah satunya menggunakan pita pengukur.
Dikutip dari Healthline, untuk laki-laki, dianjurkan melakukan pengukuran di leher dan perut, sedangkan untuk perempuan, pengukuran dilakukan di leher, pinggang dan pinggul.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan caliper untuk mencubit bagian tubuh tertentu guna mengukur lemak tubuh.
Kemudian, bisa juga dengan menggunakan body fat scale yang memakai teknologi bernama bioelectrical impedance analysis (BIA).
Metode lainnya adalah dengan berat hidrostatik, yakni metode penimbangan di mana Anda duduk tanpa busana di kursi yang terendam air.
Namun, dilaporkan metode yang paling akurat dalam mengukur persentase lemak tubuh ialah dengan memakai magnetic resonance imaging (MRI) atau computerized tomography (CT) scan.
Penulis: Shanti Dwi Jayanti
Editor: Yandri Daniel Damaledo