Menuju konten utama
Pendidikan Seni Budaya

Kenali Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dan Tekniknya

Berikut ini adalah penjelasan nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi dan teknik dalam membuat karya seni rupa tersebut.

Kenali Nilai Estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dan Tekniknya
Pengunjung mengamati karya seni rupa yang dipamerkan pada pameran sastra rupa yang bertajuk 'Art, love and journey' karya pelukis Yoes Wibowo dan penulis Wina Bojonegoro di Galeri Paviliun House of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/2/2020). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.

tirto.id - Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa tiga dimensi dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif adalah ketika kita memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri dan tampak secara kasat mata.

Yang mana, pandangan objektif ini menganggap bahwa nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan, dan sebagainya.

Menegutip modul Seni Budaya SMA Kelas XII (2018), keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Hal itu dianggap merupakan nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi secara objektif.

Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif. Yang mana, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya.

Sebagai contoh ketika kita melihat sebuah karya seni rupa, kita mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

Namun, di satu sisi, teman kita justru kurang tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa tiga dimensi dapat bersifat subjektif.

Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dan Tekniknya

Seni rupa tiga dimensi, atau biasa kita sebut dengan seni rupa 3D, merupakan seni rupa yang secara fisik bentuknya dibatasi dengan tiga sisi yaitu sisi panjang, sisi lebar dan tinggi.

Seni rupa tiga dimensi ini juga disebut sebagai karya seni yang memilki volume dan ada di dalam sebuah ruang.

Sedangkan seni rupa dua dimensi hanya memiliki dua batas pada setiap sisinya, yaitu sisi panjang dan sisi lebar. Sehingga, yang menjadi pembeda antara seni rupa tiga dimensi dan dua dimensi ada di unsur ruang tersebut.

Selain perbedaan dari bentuk fisik di atas, unsur ruang menjadi salah satu unsur pembeda antara karya seni rupa dua dimensi dengan karya seni rupa tiga dimensi.

Sementara, karya seni rupa dua dimensi ini hanya dapat dilihat dari satu sisi saja sedangkan dimensi Karya seni tiga dimensi dapat dilihat lebih dari dua sisi.

Dalam membuat seni rupa tiga dimensi, ada beberapa teknik yang dapat dipakai. Setiap teknik mempunyai konsep tersendiri dan hasil karya yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah teknik dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi, seperti dikutip modul Seni Budaya SMA Kelas X (2020):

a. Teknik Aplikasi

Teknik seni rupa ini adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit, yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah di gunting, seperti bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentuk-bentuk lainnya dalam sebuah kain. Tujuannya adalah sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.

b. Teknik Mozaik

Teknik ini adalah teknik menggambar dengan memakai bentuk geometris tertentu. Tujuan menggunakan geometris ialah sebagai pengganti bahan utama pewarna. Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos dan lebih memiliki corak tertentu.

c. Teknik Merakit

Teknik merakit dilakukan dengan cara menyambungkan potongan-potongan bahan tertentu agar menjadi suatu karya seni yang utuh. Cara menyambung-nyambung tersebut dinamakan merakit, sedangkan rakitan ialah hasil karyanya.

Merakit dapat diterapkan pada benda-benda yang lebih kompleks, seperti miniatur kapal, pesawat, atau alat transportasi lainnya.

d. Teknik Pahat

Teknik memahat yakni teknik karya seni dengan membuang atau menyisihkan bahan-bahan yang tidak perlu digunakan. Alat yang biasa digunakan adalah martil, pahat, kikir, dan sebagainya. Biasanya teknik pahat digunakan pada beberapa karya seni seperti patung dan miniatur tertentu.

e. Teknik Cor

Teknik cor adalah sebuah teknik karya seni yang diaplikasikan dengan cara menuang zat cair tertentu pada sebuah alat cetakan khusus.

Bahan cair yang sering digunakan adalah bahan-bahan yang terbuat dari karet, semen, logam, dan lain-lain. Teknik ini lebih cocok dipakai untuk membuat sebuah bangunan besar dan bangunan bertingkat.

Baca juga artikel terkait SENI RUPA TIGA DIMENSI atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom