tirto.id - Seni patung merupakan bagian dari seni rupa tiga dimensi yang dibikin dengan membentuk media seni jadi karya yang indah, melalui proses pemahatan maupun pemotongan. Patung bersifat tiga dimensi atau memiliki volume atau dengan kata lain, patung bisa dilihat dari berbagai arah.
Dalam proses pembuatannya, patung dapat dibuat dengan meniru bentuk apapun. Seperti dijelaskan dalam buku Seni Budayaterbitan Kemendikbud (2019), wujud patung dibedakan jadi dua jenis.
Pertama, bentuk imitatif, yakni tiruan atas sesuatu yang sudah ada di dunia ini. Contoh dari bentuk imitatif adalah patung bentuk manusia, hewan atau tumbuhan.
Sementara jenis kedua, berbentuk nonfiguratif atau abstrak, berkebalikan dengan bentuk imitatif tadi. Jenis patung abstrak biasanya memanfaatkan garis-garis melintang, lubang, lekukan dan sebagainya.
Nyaris sama dengan seni lukis, seni patung di Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah. Tiap daerah di Nusantara punya tradisi seni patung, semisal, suku Asmat di Papua yang terkenal dengan patung primitif.
Sementara itu, pada masa kerajaan Hindu-Buddha, banyak pula ditemukan karya seni patung di Jawa dan Bali. Karya-karya itu biasanya terdapat pada candi Hindu dan Budha yang bercorak tradisional.
Dalam perkembangannya, pembuatan karya patung oleh masyarakat tradisional kerap dikaitkan dengan aktivitas religi, macam pemujaan pada dewa atau arwah leluhur. Adapun motif pembuatan karya seni patung modern, kerap identik dengan ekspresi individu penciptanya.
Jenis Patung Berdasarkan Cara Pembuatannya
Mengutip modul Seni Rupa Tiga Dimensi (2020), jenis patung berdasarkan cara pembuatannya dapat dipilah menjadi arca dan relief. Berikut penjelasannya:
1. Arca
Arca merupakan karya seni tiga dimensi yang dirancang untuk keperluan keagamaan. Arca biasanya jadi medium pemujaan kepada Tuhan atau dewa-dewi.
Secara rinci, berikut fungsi arca pada zaman kejayaan Hindu maupun Budha di Indonesia:
- Media konsentrasi saat bersembahyang.
- Sebagai bentuk penghormatan pada dewa atau dewi yang direpresentasikan dalam wujud arca.
- Sebagai simbol sifat-sifat dewa, contohnya, telinga Shiwa dibikin panjang dan besar, menggambarkan Shiwa yang Maha Mendengar.
2. Relief
Berbeda dengan arca, relief adalah patung yang menempel pada permukaan dinding. Artinya, relief hanya bisa dinikmati utuh dari satu arah saja.
Biasanya arca menggambarkan alur dari sebuah cerita. Sebagai contoh, relief pada dinding Candi Borobudur menceritakan kehidupan Sang Buddha Gautama. Adapun relief pada dinding Candi Prambanan menceritakan epos-epos Hindu.
Adapun relief masih bisa dibagi dalam tiga jenis:
- Base relief atau relief yang menampilkan bentuk timbul kurang setengah dari aslinya. Contoh baserelief adalah relief yang hanya menampilkan kepala.
- Demi relief atau relief yang menampilkan bentuk persis setengah dari aslinya. Contoh demirelief adalah relief yang hanya menampilkan setengah badan.
- Haut reliefyang punya ciri menampilkan bentuk sama persis dengan aslinya.
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Maria Ulfa