Menuju konten utama

Kenali Gejala Campak dan Cara Penanganannya

Campak pada bayi bisa menyebabkan komplikasi yang mematikan bila tidak ditangani dengan tepat.

Kenali Gejala Campak dan Cara Penanganannya
Ilustrasi Campak. foto/istockphoto

tirto.id - Campak atau tampek adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular terutama pada anak-anak. Hal ini menyebabkan ruam kulit total dan gejala yang mirip flu. Dikutip dari Kids Health, ruam pada penderita campak dapat bertahan hingga 7 hari dan umumnya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus.

Seperti dilansir dari laman Healthline, Campak disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga paramyxovirus. Virus ini lebih dulu menginfeksi saluran pernapasan dan akhirnya menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah.

Meski sudah umum terjadi, tapi campak pada bayi bisa menyebabkan komplikasi yang mematikan bila tidak ditangani dengan tepat. Menurut World Health Organization, campak menyerang sekitar 110.000 orang yang mengakibatkan kematian global pada 2017, sebagian besar diantaranya merupakan anak dibawah 5 tahun.

Bayi menerima perlindungan dari campak melalui kekebalan pasif, yang diberikan ibunya melalui plasenta dan selama masa menyusui. Namun kekebalan ini hanya bertahan 2,5 bulan setelah kelahiran atau saat berhenti menyusui. Maka bayi sangat rentan terkena infeksi campak.

Penyebaran campak dapat dimulai dari menghirup atau kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus. Campak paling mudah tertular saat penderita mengalami demam, pilek, dan batuk.

Gejala yang terjadi pada anak yang menderita campak antara lain:

1. Demam tinggi hingga 40 derajat celsius

2. Batuk kering

3. Hidung keluar ingus

4. Sakit tenggorokan

5. Mata yang meradang (konjungtivitis)

6. Bintik-bintik putih kecil di dalam mulut

7. Ruam kulit yang menyebar

Jika anak terkena tanda atau gejala campak seperti di atas, maka segera kunjungi dokter untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat. Selain itu, dilansir dari Mayoclinic, cara penanganan dari campak dapat dilakukan dengan.

1. Isolasi

Campak sangat mudah menular pada 4 hari sebelum atau setelah ruam. Orang yang menderita campak tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah sebab berinteraksi dengan orang lain selama periode tersebut.

2. Vaksin

Vaksin merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi campak. Setiap orang yang berisiko terkena campak yang belum sepenuhnya divaksinasi harus melakukan vaksin sesegera mungkin. Vaksin penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Hal ini termasuk bayi yang berusia lebih dari 6 bulan dan orang yang lahir sebelum atau pada tahun 1957. Vaksin campak, MR dan MMR pada anak dilakukan antara usia 12 dan 15 bulan, dengan dosis kedua biasanya diberikan antara usia 4 dan 6 tahun.

Sementara itu, untuk mencegah penyebaran infeksi virus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan setelah makan, ke toilet, dan sebelum menyentuh wajah, hidung, atau mulut. Selain itu, jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain dan jauhi kontak dengan orang yang sakit.

Baca juga artikel terkait CAMPAK atau tulisan lainnya dari Destri Ananda Prihatini

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Destri Ananda Prihatini
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Nur Hidayah Perwitasari