Menuju konten utama

Kenali Ciri & Jenis Penipuan di Instagram Seperti Kasus Kaesang

Penipuan di Instagram biasanya bisa terjadi saat orang membuat akun palsu atau meretas akun Instagram yang Anda ikuti.

Kenali Ciri & Jenis Penipuan di Instagram Seperti Kasus Kaesang
Pendiri Ternakopi Kaesang Pangarep saat acara talk show Nongkrong E-Sport Kuy Turnamen Ternakopi dan GK Plug n Play, Tangerang, Jumat (29/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep beberapa hari lalu melalui media sosial Twitternya membagikan percakapannya dengan seorang penipu.

Rupanya, Kaesang sempat menjadi target sasaran penipuan melalui Instagram, walaupun ia tergolong pengguna Instagram yang sigap dan tidak mudah tertipu oleh akun palsu.

Penipu biasanya akan menggunakan akun palsu atau akun yang telah ia diretas untuk menipu Anda agar memberikan sejumlah uang atau bahkan informasi pribadi kepadanya.

Dilansir The Verge sebagai aturan umum, siapa pun yang memposting gambar uang dan berbicara tentang peluang investasi mungkin bermasalah dan itu adalah ciri khas dari penipuan.

Sebuah laporan yang dirilis ZeroFox menemukan total 4.574 kasus unik penipuan di Instagram sejak 2013, tersebar di 1.386 akun berbeda.

Itu hanya sebagian kecil dari 2 juta postingan yang dipindai oleh ZeroFOX, dan bagian yang lebih kecil dari 30 miliar postingan di platform itu sendiri.

Namun, itu menunjukkan penipuan telah menemukan ceruk yang terus-menerus di Instagram, dan menurut ZeroFox, itu dapat menghadirkan masalah jangka panjang bagi perusahaan keuangan mana pun yang ingin menggunakan Instagram untuk lebih dari sekadar pemasaran.

Secara khusus, peneliti perusahaan menemukan bahwa scammer tampaknya berkumpul di sekitar rekening resmi bank dan lembaga keuangan lainnya.

Dalam waktu 48 jam setelah mengikuti beberapa lusin bank dengan akun dummy, peneliti ZeroFox diikuti oleh 23 akun penipuan yang berbeda.

Salah satu akun tersebut kemudian mengirimi peneliti pesan langsung yang meminta kartu bank dan PIN untuk akun kosong, mungkin untuk membantu skema check-kiting.

Untuk menemukan akun tersebut secara lebih sistematis, para peneliti membangun algoritma pembelajaran mesin, membaca deskripsi untuk kata-kata pemicu seperti "uang" dan memindai gambar untuk logo bank, tanda terima atau bundel uang tunai.

Algoritme yang dihasilkan mampu memprediksi penipuan dengan akurasi lebih dari 98 persen. Terutama, algoritme menemukan bahwa penggunaan tagar yang berlebihan merupakan indikator kuat bahwa akun tertentu adalah penipu.

Model tersebut juga menemukan bahwa akun militer secara unik cenderung menjadi sasaran para penipu, yang mengkonfirmasi sejumlah laporan anekdot sebelumnya.

Cara mengenali akun penipu di Instagram

Lantas bagaimana caranya mengenali akun penipu di Instagram?

Melansir laman resmi Instagram berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menghindari penipuan.

- Orang yang meminta uang padahal tidak Anda kenal secara pribadi.

- Orang yang meminta Anda mengirimkan uang atau kartu hadiah dengan pinjaman atau keuntungan lain sebagai imbalannya.

- Siapa pun yang meminta Anda membayar biaya untuk melamar pekerjaan.

- Akun yang mewakili perusahaan besar, organisasi, atau tokoh publik yang tidak terverifikasi.

- Orang yang mengklaim dari tim keamanan Instagram dan meminta Anda untuk memberikan informasi akun (seperti nama pengguna atau kata sandi) atau yang menawarkan layanan verifikasi akun kepada Anda.

- Orang yang meminta Anda mengalihkan percakapan dari Instagram ke pengaturan yang kurang umum atau aman, seperti email terpisah.

- Orang yang mengaku memiliki teman atau kerabat yang sedang dalam kondisi darurat.

- Orang yang tidak memberikan lokasi sebenarnya.

- Pesan yang sepertinya berasal dari teman atau perusahaan yang Anda kenal dan meminta Anda mengklik tautan yang mencurigakan.

- Pesan atau postingan dengan ejaan yang buruk atau banyak kesalahan tata bahasa.

- Orang atau akun yang meminta Anda untuk mengklaim hadiah.

Jenis-jenis penipuan yang biasa terjadi di Instagram

Beberapa jenis penipuan sering terjadi di media sosial Instagram, di antaranya.

Penipuan yang berkedok cinta biasanya mengirimkan pesan romantis kepada orang yang tidak dikenal, sering kali berpura-pura sudah cerai, janda, atau dalam tekanan.

Mereka akan menjalin hubungan online yang menyatakan perlu uang untuk penerbangan atau visa. Tujuan mereka adalah mendapatkan kepercayaan Anda, sehingga percakapan bisa berlangsung selama berminggu-minggu sebelum akhirnya mereka meminta uang.

Waspadalah jika melakukan percakapan seperti itu dengan orang yang tidak Anda kenal di kehidupan nyata.

- Penipuan Undian

Penipuan undian sering dilakukan dari akun yang menyamar sebagai seseorang yang Anda kenal atau organisasi (seperti lembaga pemerintahan atau platform media sosial).

Pesannya akan menyatakan bahwa Anda adalah salah satu pemenang undian dan akan menerima uang jika Anda membayar sejumlah biaya di muka.

Penipu mungkin akan meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi, seperti alamat fisik atau informasi detail bank yang bisa digunakan untuk tindakan kriminal lainnya.

- Penipuan Pinjaman

Penipu pinjaman mengirim pesan atau membuat komentar di postingan yang menawarkan pinjaman cepat dengan suku bunga rendah dengan sedikit biaya di muka.

Setelah biaya di muka dibayarkan, mereka mungkin meminta lebih banyak uang demi memberikan pinjaman yang lebih besar atau langsung menghentikan percakapan dan menghilang dengan pembayaran tersebut. Hindari melakukan transaksi dengan orang yang tidak Anda kenal.

- Penipuan Investasi Palsu

Penipu mungkin menjanjikan keuntungan moneter yang tidak masuk akal, seperti menawarkan untuk menukar uang dalam jumlah kecil menjadi lebih besar (misalnya: $100 = $1000) dan meminta uang dari Anda.

Janji laba investasi palsu ini akan berakhir dengan penipu membawa lari pembayaran tersebut. Beberapa jenis penipuan investasi palsu yang perlu diperhatikan mencakup penipuan "cash flipping", skema Ponzi, atau skema "cepat kaya".

- Penipuan Lowongan Kerja

Penipu lowongan kerja menggunakan postingan lowongan kerja yang menyesatkan atau palsu untuk mencoba mendapatkan informasi pribadi atau uang.

Hindari postingan lowongan kerja yang terlihat sangat muluk-muluk atau yang meminta Anda membayar di muka.

Saat mengklik tautan dari postingan lowongan kerja, waspadai situs web yang terlihat tidak terkait dengan postingan lowongan kerja asli atau yang meminta informasi sensitif (misalnya: Tanda Pengenal pemerintah), tetapi tidak menggunakan penjelajahan aman (https).

- Penipuan Kartu Kredit

Penipu menggunakan informasi keuangan curian untuk melakukan pembelian atau menarik orang lain untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar.

Jika Anda menemukan aktivitas mencurigakan di kartu kredit, Anda harus melaporkannya ke lembaga keuangan Anda atau penegak hukum setempat.

- Layanan Langganan Berbayar

Penipu akan menawarkan diskon layanan langganan berbayar atau akses seumur hidup ke layanan langganan berbayar dengan sekali pembayaran.

Hindari membeli layanan berbasis langganan dari pihak ketiga yang tidak dikenal karena penipu tidak akan mengirim produk atau produk tersebut tidak akan berfungsi seperti yang dijanjikan.

- Penipuan Phishing

Phishing adalah saat seseorang mencoba mengakses akun Instagram Anda dengan mengirimkan pesan atau tautan mencurigakan yang meminta informasi pribadi Anda.

Jika mereka berhasil login ke akun Anda, penipu mungkin bisa mengakses hal-hal seperti nomor telepon atau alamat email Anda. Mereka juga bisa mengubah kata sandi Anda agar Anda tidak bisa mengakses akun.

Yang harus dilakukan jika Anda menjadi korban penipuan di Instagram

Sementara itu, jika Anda merasa menjadi korban penipuan melalui Instagram berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti dilansir kaspersky.

1. Periksa rekening bank dan kartu kredit Anda.

Cek semua aktivitas dan laporan bank Anda untuk menemukan apakah ada transaksi yang terjadi namun sebenarnya tak pernah Anda lakukan.

Scammer yang mengetahui informasi keuangan Anda mungkin melakukan transfer atau pembelian dari akun Anda.

Jangan hanya mencari pembelian dalam jumlah besar - kejahatan dunia maya mungkin membuat pengeluaran mereka dibatasi untuk pembelanjaan kecil.

Jika Anda melihat sesuatu yang aneh, laporkan ke bank atau lembaga kredit Anda agar memblokir sementara rekening Anda.

2. Ubah sandi atau password Anda.

Tentunya, segara ganti password atau sandi Instagram Anda agar aman. Jika Anda pernah menggunakan sandi dan nama pengguna pada email atau media sosial Anda lainnya, scammer mungkin dapat membobol lebih banyak akun Anda.

Pastikan untuk mengubah kata sandi di semua hal penting Anda, seperti perbankan, media sosial, email, dan di mana pun Anda membayar tagihan atau berbelanja online.

3. Gunakan kata sandi unik untuk setiap akun online.

Selain mengubah kata sandi Anda, pastikan untuk membuat setiap kata sandi yang sedikit rumit dan berbeda. Jika mudah bagi Anda untuk mengingatnya, mungkin peretas juga akan dengan mudah menebaknya.

Kata sandi yang diisi dengan berbagai jenis karakter akan membantu Anda tetap aman. String karakter acak adalah pilihan terbaik mutlak.

4. Gunakan layanan pemeriksa pencurian ID.

Layanan seperti ini akan memantau aktivitas mencurigakan di seluruh kredit, pengembalian pajak, investasi, dan lainnya.

Baca juga artikel terkait KASUS PENIPUAN atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH