tirto.id - Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox. Penyakit ini bisa menular dari satu penderita ke penderita lain, termasuk anak-anak.
Wabah cacar monyet pertama kali dikonfirmasi muncul pada sekumpulan monyet yang digunakan untuk penelitian pada tahun 1958. Kemudian pada tahun 1970, penyakit ini baru ditemukan pada manusia.
Lebih dari tiga dekade kemudian muncul wabah cacar monyet pertama di luar Afrika. Pada tahun 2003, ditemukan 70 kasus cacar monyet di Amerika Serikat, tetapi angka penularan penyakit ini saat itu relatif sedikit. Wabah cacar monyet kembali muncul pada tahun 2022, dengan skala yang jauh lebih luas.
Pada awalnya, wabah cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan cacar air, yaitu bintil berair. Namun, semakin bertambah parahnya penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Virus cacar monyet menular ketika seseorang bersentuhan dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi virus. Selain itu virusnya pun dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.
Ciri-ciri Cacar Monyet pada Anak
Kasus cacar monyet di Indonesia sejauh ini baru menyerang orang dewasa. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan anak-anak dapat terkena penyakit tersebut.
Oleh karena itu, orang tua harus waspada dan mengetahui gejala-gejala cacar monyet sehingga bisa melakukan deteksi sedini mungkin.
Masa inkubasi gejala Monkeypox muncul biasanya 5-12 hari sejak penderitanya terinfeksi virus Monkeypox. Untuk ciri-ciri cacar monyet pada anak yang dapat diperhatikan orang tua antara lain:
- Ruam Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Tidak bertenaga
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- radang di daerah usus besar dan rektum
Mengenai ruam cacar monyet, ruam ini dapat terjadi pada telapak kaki dan tangan, wajah, mulut, selangkangan, area kelamin, hingga anus. Ruam tersebut biasanya diawali dengan luka datar yang kemudian akan berkembang menjadi luka lepuh yang mengandung air.
Di tahap ini, luka tersebut akan terasa gatal sekaligus perih. Saat mulai sembuh, luka ruam biasanya akan mengering, mengeras, dan akhirnya rontok atau terlepas dari kulit tubuh.
Penyebab Cacar Monyet
Cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox. Virus ini merupakan kelompok dari Orthopoxvirus yang termasuk famili Poxviridae. Cacar monyet memiliki gejala yang mirip dengan cacar (smallpox) yang disebabkan oleh virus variola, tapi gejalanya lebih ringan dan jarang berakibat fatal.
Mengutip penjelasan WHO, hingga saat ini telah ditemukan 2 varian virus monkeypox, yakni clade Afrika Barat dan clade Congo Basin. Untuk yang terakhir, disebut juga sebagai clade Afrika Tengah.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari