Menuju konten utama

Kemlu: Tak Ada Serangan Langsung ke Markas Kontingen RI

Kemenlu membantah serangan mortir Israel yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia di Lebanon Selatan.

Kemlu: Tak Ada Serangan Langsung ke Markas Kontingen RI
panglima tni jenderal (tni) moeldoko (kiri) mnyalami personel satgas kontingen garuda (konga) tni unifil lebanon usai upacara pelepasan keberangkatan di mabes tni cilangkap, jakarta, rabu (10/12). kontingen yang terdiri dari 1.169 personel tni itu 19 diantaranya prajurit wanita tni, diberangkatkan dalam rangka menjalankan misi perdamaian pbb di lebanon. antara foto/indrianto eko suwarso/rei/spt/14.

tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebutkan bahwa tak ada serangan yang mengarah langsung ke Markas Kontingen Indonesia untuk United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon Selatan.

Juru Bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengakui, intensitas saling serang antara Israel dan kelompok Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel meningkat.

"Namun, tidak ada serangan yang diarahkan langsung ke Markas Kontingen Indonesia," tutur Iqbal dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Ia menyebutkan, Kemenlu mengetahui hal tersebut berdasarkan komunikasi yang dilakukan kepada Kontingen Indonesia untuk UNIFIL di Lebanon Selatan.

Menurut Iqbal, personel Kontingen Indonesia di sana pun dalam keadaan baik-baik saja. Ia menambahkan, personel Kontingen Indonesia untuk UNIFIL di Lebanon Selatan berjumlah 1.200 orang.

"Seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman. Terdapat 1200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL. Wilayah tugas mereka di Lebanon Selatan, sepanjang perbatasan Lebanon-Israel," urainya.

Iqbal turut menegaskan, Kontingen Indonesia telah menyiapkan rencana jika keamanan di Lebanon Selatan memburuk.

"Kontingen Indonesia sudah memiliki rencana kontijensi jika kondisi keamanan semakin memburuk," tutur dia.

Untuk diketahui, video yang berisikan serangan dari Israel ke Lebanon diunggah akun Instagram @infokomando pada Selasa (24/10/2023)..

Dalam unggahan itu disebutkan salah satu serangan mortir Israel terjatuh dan mengenai Sudirman Camp, tempat pasukan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) berada.

Dari dua mortir yang terjatuh, salah satunya meledak. Sementara, satu mortir lain gagal meledak. Serangan itu disebut tidak menyebabkan korban jiwa.

Sebelumnya, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan bahwa Lebanon akan menanggung akibat jika kelompok militan yang menguasai selatan negara itu, Hizbullah, ikut menyerang wilayahnya sama seperti kelompok Hamas Palestina.

Pernyataan itu diutarakan Herzog ketika Hizbullah sempat melancarkan serangan udara ke wilayah Israel hingga memicu aksi saling serang di antara keduanya, ketika negara Zionis itu masih berperang dengan Hamas.

Menurut Herzog, Lebanon tidak bisa merasa tak bersalah dan pura-pura tidak tahu jika Hizbullah terus melancarkan serangan ke Israel. Dia menuding Hizbullah “bermain api” dengan Israel sejak perang Israel dan Hamas pecah.

Israel dan Hamas berperang sejak 7 Oktober 2023. Tak lama setelah itu, Hizbullah turut menyerang wilayah Israel. Pasukan Israel pun balas menggempur kelompok itu. Hingga sekarang konflik perbatasan di selatan Lebanon dan Israel juga memanas.

"Kami tidak ingin terjadi konfrontasi di perbatasan utara kami atau dengan siapa pun," kata Herzog dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait KEMENLU RI atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Reja Hidayat