Menuju konten utama

Kemlu Benarkan 53 WNI Jadi Korban Penipuan Investasi Palsu Kamboja

Sebanyak 53 WNI dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja.

Kemlu Benarkan 53 WNI Jadi Korban Penipuan Investasi Palsu Kamboja
Ilustrasi investasi ilegal. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Luar Negeri lewat KBRI Pnom Penh telah menerima informasi mengenai 53 WNI yang dilaporkan menjadi korban penipuan perusahaan investasi palsu di Sihanoukville, Kamboja. Mereka pun sudah berkoordinasi dengan pihak aparat Kamboja untuk upaya pembebasan puluhan WNI tersebut.

"KBRI telah menghubungi pihak Kepolisian Kamboja untuk permohonan bantuan pembebasan sambil terus menjalin komunikasi dengan para WNI tersebut. Saat ini Kepolisian Kamboja sedang melakukan langkah-langkah penanganan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam keterangan, Kamis (28/7/2022).

Faiza menuturkan, kasus penipuan di perusahaan investasi palsu kerap terjadi karena tingginya tawaran kerja di Kamboja melalui media sosial. Pada tahun 2021, KBRI Pnom Penh telah berhasil menangani dan memulangkan 119 WNI korban investasi palsu.

"Namun pada tahun 2022, kasus serupa justru semakin meningkat di mana hingga Juli 2022, tercatat terdapat 291 WNI menjadi korban. 133 di antaranya sudah berhasil dipulangkan," kata Faiza.

Untuk menekan jumlah kasus penipuan investasi yang melibatkan WNI, Kemlu telah memfasilitasi penyidik Bareskrim Polri utk melakukan penyelidikan di Kamboja. Pemerintah pun menerima informasi bahwa perekrut masih berkeliaran dan berupaya menarik warga Indonesia sebagai bagian dari kelompok tersebut.

"Dari para WNI yang telah dibebaskan, KBRI juga telah memperoleh informasi mengenai para perekrut yang sebagian besar masih berasal dari Indonesia. Informasi tersebut terus disampaikan kepada pihak Bareskrim Polri untuk diselidiki lebih dalam guna penindakan terhadap para perekrut," kata Faiza.

Di sisi lain, pemerintah berupaya untuk mencegah angka penculikan WNI dengan dalih lowongan kerja di Kamboja dengan upaya sosialisasi kepada masyarakat.

"Berbagai langkah sosialisasi juga ditingkatkan agar masyarakat waspada pada modus modus penipuan lowongan kerja di Kamboja tersebut," Kata Faiza.

Baca juga artikel terkait PENIPUAN INVESTASI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri