Menuju konten utama

KCI: Sistem E-Tiket KRL Semua Stasiun Bisa Normal Senin Sore

"Ya, benar, mudah-mudahan sesuai rencana siang ini sudah selesai sehingga secara bertahap pada beberapa stasiun sudah bisa lagi menggunakan tiket elektronik," katanya.

KCI: Sistem E-Tiket KRL Semua Stasiun Bisa Normal Senin Sore
Penumpang mengantre membeli tiket KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi, Selasa (27/6). ANTARA FOTO/Paramayuda.

tirto.id -

Vice President (VP) Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa membenarkan bahwa pemeliharaan sistem tiket elektronik diperkirakan selesai Senin (23/7/2018).

"Ya, benar, mudah-mudahan sesuai rencana siang ini sudah selesai sehingga secara bertahap pada beberapa stasiun sudah bisa lagi menggunakan tiket elektronik," katanya saat dikonfirmasi Antara, di Jakarta, Senin.

Menurut Eva, jika selesai Senin siang, maka target pulih secara keseluruhan pada 79 stasiun di Jabodetabek sudah bisa digunakan pada Senin sore (23/7/2018).

"Mudah-mudahan. Mohon doanya saja," katanya.

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sedang melakukan pembaruan dan pemeliharaan sistem sejak Sabtu (21/7/2018). Penggunaan kereta rel listrik (KRL) atau Commuter Line sementara waktu jadi menerima sedikit kendala untuk masuk atau keluar pintu elektronik.

Pengguna tidak bisa tapping dengan kartu e-money yang dikeluarkan perbankan, maupun Kartu Multi Trip (KMT). Para pengguna KRL diarahkan untuk menggunakan Tiket Harian Berjamin (THB).

Namun per hari ini, THB juga tidak bisa digunakan, karena KCI mengeluarkan kebijakan kepada para penumpang untuk membeli tiket kertas seharga Rp3 ribu pengganti sementara kartu tapping saat masuk dan keluar gate elektronik.

Eva Chairunisa mengatakan bahwa penjualan tiket kereta hanya diberlakukan sementara hingga siang hari ini.

"Kalau siang sudah semua perangkat selesai diperbarui, maka kami akan berlakukan kembali kondisi normal," kata Eva kepada Tirto pada Senin (23/7/2018).

Penjualan tiket kertas, dikatakan Eva, hanya mitigasi dari kemungkinan terjadinya penumpukan penumpang saat pengisian saldo THB sekitar Rp25 ribu, yang berlaku hanya hingga seminggu.

Sementara itu, tiket kertas diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir. Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini.

Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan.

Ari (26), penumpang KRL dari stasiun Bekasi pukul 06.29 WIB menuju Tebet, mengatakan pembelian tiket kertas yang dialaminya berlangsung dengan tertib saja.

"Enggak ada masalah sih so far. Alhamdulillah lancar," ujar Ari kepada Tirto.

Triyan (23), penumpang KRL dari Stasiun Pondok Cina menuju Stasiun Juanda mengatakan penjualan tiket kertas berlangsung dengan lancar.

"Tidak ada antrean panjang, karena petugas sigap melayani sebelum masuk gate elektronik. Ada 4 petugas di dua meja," ujar Triyan yang berangkat sekitar pukul 07.00 WIB dari Stasiun Pondok Cina.

Dinda (25), penumpang KRL dari Stasiun Bekasi sekitar pukul 08.30 WIB untuk menuju Stasiun Juanda. Dinda mengatakan hal serupa dengan Triyan bahwa petugas terlihat sigap di setiap gate elektronik.

"Karena saya berangkat siang jadi kereta suasana terlihat enggak ramai sih. Enggak padet di keretanya," kata Dinda.

Hanya saja, ia mendapati kendala saat ingin melakukan refund uang dari kartu THB yang dimilikinya.

"Anehnya enggak bisa. Sistemnya kayaknya belum siap juga buat refund. Kata petugasnya lagi enggak bisa," kata Dinda.

Baca juga artikel terkait KRL atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri