Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kasus Tembus 6 Ribu, Epidemiolog: Sinyal Serius buat Pemerintah

Epidemiolog menilai kembali meningkatnya kasus harian dan kematian COVID-19 menunjukkan adanya masalah serius yang belum terselesaikan selama pandemi ini.

Kasus Tembus 6 Ribu, Epidemiolog: Sinyal Serius buat Pemerintah
Orang tua mendampingi murid mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Sekolah Yos Sudarso, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (14/12/2021). . ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/hp.

tirto.id - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menilai peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini hingga 6 ribuan per harinya adalah memberi sinyal serius bagi pemerintah untuk meresponsnya.

Dia pun memandang kenaikan kasus tersebut mencerminkan fenomena “gunung es”, di mana banyak kasus yang luput dari deteksi (missing cases).

“Peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini di tengah keterbatasan testing yang rendah, memberi sinyal serius [buat pemerintah]. Ini adalah pola ataupun satu kasus yang mencerminkan fenomena puncak gunung es, karena berarti missing cases-nya atau kasus yang luput dari deteksi ini masih banyak,” tegas Dicky ketika dihubungi Tirto pada Kamis (10/11/2022) siang.

Terlebih, lanjut dia, dengan kasus per hari mencapai sekitar enam ribu dan sekitar 40 kematian akibat COVID-19. Sementara, negara tetangga Indonesia seperti Singapura meskipun juga memiliki kasus sekitar enam ribu, namun angka kematiannya di bawah 10 bahkan lima orang.

“Itu menunjukkan ada masalah serius di sistem kesehatan kita, ada masalah serius yang belum terselesaikan selama pandemi ini. Dari mulai deteksi dini sampai di masalah rujukan atau upaya menemukan pasien ini,” ungkap Dicky.

Lanjut dia, artinya satu kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia sebetulnya bisa mempresentasikan lebih banyak kasus infeksi yang tidak terdeteksi. Dicky juga mendorong agar pemerintah memperkuat deteksinya dengan melakukan upaya 3T: tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien COVID-19 (treatment), 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, serta vaksinasi.

“Ingat, kita sudah pernah mengalami satu periode di mana kasus kematiannya banyak, luput mendeteksi, dan itu akhirnya menjadi korban. Dan saat ini harusnya tidak mengulangi itu dan memberikan respons yang lebih serius, lebih berkualitas juga kuantitas, dengan 3T, 5M, dan vaksinasi,” ucap dia.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 6.186 pada Rabu (9/11/2022). Jumlah ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 6.601. Total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin, Rabu, 9 November 2022, secara kumulatif sebanyak 6.537.907.

Kasus aktif mengalami kenaikan sebanyak 2.945 kemarin. Jumlah kenaikan ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 3.366. Secara kumulatif kasus aktif hingga kemarin sebanyak 43.797.

Kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 43 kemarin, tertinggi sejak April 2022. Jumlah penambahan ini lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 38. Secara kumulatif total kematian akibat COVID-19 sebanyak 158.952 hingga kemarin.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN KASUS CORONA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri