Menuju konten utama
Perayaan Imlek 2022

Kapan Hari Raya Imlek Dijadikan Libur Nasional di Indonesia?

Kapan pertama kali Hari Raya Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. 

Kapan Hari Raya Imlek Dijadikan Libur Nasional di Indonesia?
Pengunjung melintas di antara dekorasi lampion di pusat perbelanjaan Mal Taman Anggrek, Jakarta, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

tirto.id - Seluruh umat Konghucu di Indonesia akan merayakan Tahun Baru Cina atau Hari Raya Imlek yang jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.

Penetapan libur nasional ini diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biroaksi RI Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, dan Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Hari Libur dan Cuti Bersama Tahun 2022.

Dikutip dari situs utn.ac.id, Tahun Baru Cina atau Imlek merupakan perayaan terpenting bagi orang Tionghoa.

Imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama (Hanzi: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama).

Malam Tahun Baru Imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕) yang berarti "malam pergantian tahun".

Hari keagamaan umat Konghucu ini biasanya dirayakan dengan berbagai ritual dan tradisi-tradisi, di antaranya menggunakan pakaian serta atribut berwarna serba merah, berbagi angpao, hingga membersihkan rumah.

Kapan Hari Raya Imlek Ditetapkan sebagai Libur Nasional?

Pada 1946 ketika Republik Indonesia baru berdiri, Presiden Soekarno mengeluarkan Penetapan Pemerintah tentang hari-hari raya umat beragama No.2/OEM-1946 yang pada pasal 4 nya ditetapkan 4 hari raya orang Tionghoa yaitu Tahun Baru Imlek, hari wafatnya Khonghucu ( tanggal 18 bulan 2 Imlek), Ceng Beng dan hari lahirnya Khonghucu (tanggal 27 bulan 2 Imlek).

Dengan demikian secara tegas dapat dinyatakan bahwa Hari Raya Tahun Baru Imlek Kongzili merupakan hari raya Agama Tionghoa.

Mengutip situs Indonesiabaik.id, pada 6 Desember 1967, Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No.14/1967 tentang pembatasan Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina.

Dalam instruksi tersebut ditetapkan bahwa seluruh Upacara Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Tionghoa hanya boleh dirayakan di lingkungan keluarga dan dalam ruangan tertutup.

Namun pada 17 Januari 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan Keppres No.6/2000 tentang pencabutan Inpres No.14/1967 sekaligus menjadikan masyarakat Tionghoa diberi kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, dan adat istiadatnya termasuk merayakan upacara-upacara Agama seperti Imlek, Cap Go Meh dan sebagainya secara terbuka.

Kemudian, pada 19 Januari 2001, Menteri Agama RI mengeluarkan Keputusan No.13/2001 tentang penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional Fakultatif.

Perayaan Imlek sebagai hari nasional baru dilakukan pada era Presiden Megawati Soekarnoputri melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2002.

Cara Merayakan Imlek 2022

Sama seperti perayaan hari saya besar lainnya, Tahun Baru Imlek biasanya menjadi momen untuk berkumpul dan bersuka cita bersama keluarga besar.

Berikut beberapa cara atau kegiatan yang bisa dilakukan untuk merayakan Imlek di tengah pandemi COVID-19.

1. Rayakan bersama keluarga inti yang tinggal satu rumah Tahun baru Imlek ini dapat dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga inti di rumah. Kebiasaan untuk berkumpul dan bersilaturahmi sebagaimana yang biasa dilakukan dalam tiap perayaan diharapkan tetap dilakukan, tetapi dengan cara-cara kekinian (virtual) sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

2. Kirim angpao secara digital Angpao merupakan salah satu hal yang identik dengan perayaan Imlek. Angpao biasa diberikan dari oleh mereka yang lebih tua atau mereka yang sudah menikah kepada saudara maupun kerabat yang lebih muda dan belum menikah.

3. Melihat atraksi barongsai secara virtual Selain angpao, atraksi barongsai juga sering kita jumpai saat perayaan Imlek. Namun, dalam kondisi pandemi saat ini, atraksi barongsai sebaiknya disiarkan secara virtual agar bisa dilihat lebih banyak orang dan menghindari potensi adanya kerumunan.

4. Berdoa bersama agar Covid-19 lekas melandai dan keadaan lebih baik Perayaan Imlek kali ini juga dapat dijadikan sebuah momentum untuk melakukan refleksi diri sekaligus turut mendoakan agar bangsa Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi COVID-19.

“Kita semua mengajak terutama kepada umat Konghucu yang akan merayakan ibadah Imlek agar berdoa supaya bangsa Indonesia ini dan umat manusia terbebas dari pandemi COVID-19,” tandas Yaqut.

5. Makan malam bersama keluarga di rumah Makan malam saat perayaan Imlek biasanya dilakukan sebagai bagian dari reuni keluarga. Makan malam reuni keluarga biasanya juga mencakup ritual pemujaan leluhur yang menghubungkan sejarah liburan selama 3.800 tahun hingga saat ini.

6. Mendekorasi rumah Sangat mudah untuk melihat kapan Tahun Baru Imlek sudah dekat - dekorasi merah tua yang meriah biasanya akan menghiasi setiap jalan, etalase, dan rumah.

Mendekorasi rumah dengan warna merah terkait dengan kekayaan dan keberuntungan. Dekorasi merah yang digantung bermakna untuk menangkal Nian - monster seperti singa yang takut dengan warna merah, menurut mitologi Tahun Baru Imlek.

Anda bisa mengajak keluarga untuk mendekorasi rumah sebagai salah satu kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek di tengah pandemi COVID-19.

7. Menonton film atau drama menarik Anda bisa menghabiskan waktu saat libur Tahun Baru Imlek dengan menonton film mandarin favorit atau menikmati tayangan drama maupun variety show spesial saat Imlek.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IMLEK atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Iswara N Raditya