tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap mengoperasikan kereta api kelas priority bagi masyarakat yang tidak mendapat tiket kereta reguler. Kereta ini menjadi salah satu alternatif angkutan pada masa libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
"Kereta akan dioperasikan untuk relasi Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Solo pulang pergi. Kereta yang akan digunakan untuk kelas priority ini adalah kereta pariwisata yang dirangkaikan ke kereta reguler," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto, di Yogyakarta, Sabtu (23/12/2017).
Satu gerbong kereta kelas priority untuk Jakarta-Yogyakarta akan dirangkaian ke kereta Taksaka Pagi dan Taksaka Malam yang diberangkatkan pada Minggu (24/12/2017) sampai dengan Selasa (26/12/2017).
Sedangkan untuk relasi Jakarta-Solo akan dirangkaikan ke Argo Dwipangga yang dioperasikan pada Rabu (27/12/2017) hingga Minggu (31/12/2017), serta dirangkaikan ke Argo Lawu pada 2-6 Januari 2018. Harga tiket yang ditawarkan mulai Rp700.000 hingga Rp900.000 per penumpang.
"Harga tiket memang lebih mahal karena penumpang akan memperoleh layanan secara penuh di dalam gerbong, mulai dari makanan dan minuman," kata Eko yang menyebutkan satu gerbong kereta kelas priority hanya akan diisi sekitar 23 sampai 28 penumpang.
Pemesanan tiket untuk kereta kelas priority dapat dilakukan melalui layanan tiket online KAI Access atau melalui agen layanan tiket kereta api lain.
"Saya yakin, masyarakat akan memanfaatkan alternatif yang disiapkan PT KAI untuk libur panjang akhir tahun ini," katanya.
Selain kereta kelas priority, PT KAI juga mengoperasikan kereta tambahan selama libur panjang akhir tahun.
Pada Daerah Operasi VI Yogyakarta terdapat enam kereta tambahan yang dijalankan mulai 22 Desember hingga 7 Januari 2018, yaitu Argo Lawu tambahan dan Argo Dwipangga tambahan relasi Solo Balapan-Jakarta Gambir, Taksaka Pagi tambahan dan Taksaka Malam tambahan relasi Yogyakarta Tugu-Jakarta Gambir, Lodaya tambahan relasi Solo Balapan-Bandung dan Sancaka tambahan relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng.
"Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2018, kami juga sudah menyiagakan 68 tenaga ekstra seperti penjaga jalan lintasan, penjaga daerah rawan serta tambahan petugas keamanan," katanya pula.
Peralatan untuk penanganan kondisi darurat seperti tanah longsor, juga sudah disiapkan pada titik-titik yang dianggap rawan dengan menempatkan alat material untuk siaga (AMUS).
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora