Menuju konten utama

Kadisdik DKI: Polisi Jangan Gebuk Pelajar Walau Kadang Mengesalkan

Kadisdik DKI meminta polisi tidak menggebuki para pelajar yang mereka tangkap.

Kadisdik DKI: Polisi Jangan Gebuk Pelajar Walau Kadang Mengesalkan
Petugas gabungan kepolisian dan TNI mengamankan ribuan pelajar yang akan mengikuti aksi unjuk rasa ke Gedung DPR di Mapolres Metropolitan Tangerang, Tangerang, Banten, Senin (30/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama.

tirto.id - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono meminta Polda Metro Jaya tidak melakukan kekerasan terhadap para pelajar SMA dan STM yang mereka tangkap. Para pelajar ini ditangkap setelah terlibat demonstrasi di Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) kemarin.

“Kami pesan kepada kepolisian untuk memperlakukan mereka sebagaimana anak dia sendiri. Jangan digebukin walau kadang ngeselin juga," kata Ratiyono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019) siang.

Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan para pelajar itu awalnya berlangsung tertib. Namun, kerusuhan terjadi lantaran ada provokator yang menunggangi mereka.

“Itulah bahaya massa ketika ada provokator. Kasihan yang tadinya aksi damai," katanya.

Ratiyono mengatakan saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendata jumlah pelajar asal Jakarta yang terlibat dan ditahan karena demonstrasi yang berujung ricuh tersebut.

"Ketika ada informasi ada yang di Polda, pasti kami utus pejabat yang merapat ke Dirkrimum Polda untuk minta data. Nanti data itu dikroscek dari SMA/SMK mana," jelasnya.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan sejauh ini mereka sudah menangkap 649 orang dalam kericuhan tadi malam. Polisi akan menyelidiki peran mereka dalam demo. Bukan tidak mungkin status mereka diterapkan sebagai tersangka.

Para pelajar dari berbagai daerah di Jabodetabek terlibat demonstrasi sejak tanggal 25 lalu. Pembicaraan soal mereka ramai di media sosial. Bahkan tagar #STMmelawan sempat jadi kata kunci terpopuler.

Agar yang terlibat tidak semakin besar, polisi sempat mencegat mereka, misalnya di Bogor. Pelajar dilarang pergi ke Jakarta. Meski begitu tetap ada yang berhasil sampai Jakarta.

Baca juga artikel terkait DEMO PELAJAR atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino