Menuju konten utama

Kabar DPD Dukung Prabowo, Golkar: Bukan Pernyataan Resmi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Mekeng menilai dukungan untuk Prabowo Subianto bukan pernyataan resmi dari partai.

Kabar DPD Dukung Prabowo, Golkar: Bukan Pernyataan Resmi
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus (kiri) menyaksikan Ketua DPD DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar (tengah) membawa bendera Partai Golkar usai pelantikan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (28/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.

tirto.id - Mayoritas pengurus DPD Partai Golkar Tingkat I condong untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Terkait usulan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Mekeng menilai dukungan tersebut bukan pernyataan resmi.

"Enggak ada, itu kan pendapat pribadi bukan pendapat institusi. Jadi, itu mungkin omongan-omongan di setelah munas kan, ngopi bareng. Itu bukan pernyataan resmi," kata Mekeng saat dihubungi Tirto, Kamis (3/8/2023).

Mekeng mengklaim, para Ketua DPD I Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto untuk menentukan koalisi.

"Kalau mereka kan sudah memberikan mandat kepada ketum untuk membicarakan soal koalisi. Tentunya mereka harus mendengarkan hasil pembicaraan ketua umum. Tidak mereka langsung membuat statement begitu,” ucap Mekeng.

Sementara itu, Mekeng enggan membeberkan terkait peluang partainya yang bakal bergabung dengan PDIP untuk mendaulat Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres). Dia menilai terlalu dini untuk menentukan Golkar akan berkoalisi dengan PDIP.

"Masih berproses. Kita tunggu saja. Kalau sekarang masih prematur untuk disampaikan itu,” pungkas Mekeng.

Sebelumnya, sejumlah DPD Partai Golkar memberi sinyal dukungan untuk Prabowo Subianto. Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengungkapkan sebagian besar DPD Golkar di seluruh Indonesia memilih Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Dukungan itu muncul lantaran Prabowo dianggap memiliki survei yang signifikan dibandingkan dengan capres lainnya. Maman mengklaim para ketua DPD Golkar berharap Airlangga Hartarto bisa memutuskan untuk berkoalisi dengan Gerindra dan ikut mendukung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024.

"Di dalam diskusi santai dan informal, sebagian besar suasana keyakinan dan kebatinan beberapa DPD I Golkar agar bisa berkoalisi dengan Gerindra," ungkapnya.

Selain itu, para ketua DPD I Golkar juga optimistis bahwa Prabowo memiliki akar genealogi yang sama dengan Golkar. Hal itu mengingat masa lalu Prabowo yang pernah bersama Golkar sebelum kemudian mendirikan Gerindra.

"Dikarenakan Pak Prabowo juga pernah di Golkar dan di Pilpres 2014, Golkar pernah berkoalisi dengan Pak Prabowo," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sarmuji menekankan dukungan Partai Golkar terhadap capres atau cawapres mengikuti arahan dari Presiden Joko Widodo. Apabila arahan itu mengarah ke Prabowo, maka Sarmuji mendorong agar juga Golkar ikut mendukung pilihan tersebut.

Akan tetapi, Sarmuji tidak menyebut pilihan ke Prabowo adalah hal yang mutlak saat ini di partainya. Apabila Jokowi mau memilih yang lain, Sarmuji juga meminta Golkar mengikuti petunjuk tersebut.

"Istilah orang Jawa kita yang harus pandai meraba tanpa menyentuh. Membaca isyarat tanpa diperintah," kata Sarmuji.

DPD Partai Golkar tingkat provinsi se-Indonesia telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali akhir pekan kemarin.

Mereka sepakat ingin fokus bekerja memenangkan agenda politik Pemilu 2024 bersama Airlangga Hartarto dan sepakat 100 persen menolak diadakannya musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

"Pertemuan dengan 38 ketua DPD 1 Golkar seluruh Indonesia dengan ketua umum juga membicarakan terkait penolakan Munaslub," ungkap Maman.

Baca juga artikel terkait MUNAS PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin