Menuju konten utama

Jokowi Pamer Punya Data Komplet soal Kondisi Parpol di Indonesia

Jokowi mengklaim memiliki informasi intelijen komplet mengenai kondisi partai-partai politik di Indonesia, termasuk arah dan tujuan dari parpol.

Jokowi Pamer Punya Data Komplet soal Kondisi Parpol di Indonesia
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah /foc.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan memiliki informasi komplet dari berbagai sumber mengenai kondisi partai-partai politik di Indonesia, termasuk arah dan tujuan dari parpol tersebut.

“Dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana saya tahu. Informasi yang saya terima komplet,” kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023) dilansir dari Antara.

Jokowi mengatakan dirinya memiliki informasi intelijen dari berbagai institusi mengenai data terbaru setiap parpol, hingga survei terkait partai politik.

“Dari intelijen saya ada, BIN (Badan Intelijen Negara). Dari intelijen di Polri, ada. Dari intelijen di TNI, saya punya, BAIS (Badan Intelijen Strategis), dan info-info di luar itu. Angka, data, survei, semuanya ada,” kata Jokowi.

Informasi tersebut hanya dimiliki Jokowi karena diberikan intelijen secara langsung.

Di depan para relawannya, Jokowi menjelaskan kepemimpinan ke depan sangat penting dan menentukan apakah Indonesia akan mampu melompat menjadi negara maju atau hanya berkutat sebagai negara berkembang.

Oleh karena itu, pelaksanaan Pemilu untuk menentukan presiden dan wakil presiden selanjutnya sangat menentukan posisi bangsa Indonesia.

“Saya berikan contoh di Amerika Latin, banyak negara sudah jadi negara berkembang, tahun 60-an, tahun 70-an sudah jadi negara berkembang, tapi saat ini mereka juga masih negara berkembang. Tak bisa keluar dari jebakan. Kita tidak mau itu, dan kesempatan itu hanya ada di tiga periode kepemimpinan nasional kita,” katanya.

Saat ini Indonesia memiliki peluang untuk melompat menjadi negara maju dari negara berkembang karena memiliki bonus demografi dan kebijakan hilirisasi sumber daya alam.

Jokowi mencontohkan salah satu kebijakan hilirisasi yakni penghentian ekspor bijih nikel dan menggantinya dengan produk bernilai tambah yang telah memberikan penerimaan negara secara signifikan.

“Saya berpikiran negara ini harus jadi negara maju, negara makmur. Tapi memang kepemimpinan itu sangat menentukan,” katanya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto