Menuju konten utama

Cerita Jokowi Minta Dekat Tuan Rumah Setiap Foto Bareng di KTT

Menurut Jokowi Indonesia merupakan negara besar yang memiliki daya tawar tinggi di kancah internasional dan bukan negara 'kaleng-kaleng'.

Cerita Jokowi Minta Dekat Tuan Rumah Setiap Foto Bareng di KTT
Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) berbicara pada sesi pertama KTT G20 sementara Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo mendengarkan, di New Delhi, India, Sabtu, (9 /9/2023). ANTARA FOTO/Pool via Reuters-Evan Vucci/hp.

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia bukanlah negara 'kaleng-kaleng' karena memiliki posisi tawar yang kuat di level global.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) relawan Seknas Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).

Menurut Jokowi Indonesia merupakan negara besar yang memiliki daya tawar tinggi di kancah internasional.

Klaim Jokowi ini dipamerkannya setiap menghadiri konferensi internasional, seperti KTT ASEAN hingga ke KTT G20 untuk bergaul dengan para pemimpin di forum-forum tersebut.

Pembukaan ASEAN-Indo-Pacific-Forum

Presiden RI Joko Widodo (kelima kiri) bersama (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation of The Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao berfoto bersama saat pembukaan ASEAN Indo-Pasific-Forum (AIPF), Jakarta, Selasa (5/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Risa Krisadhi/pras.

Kata Jokowi, kini dirinya berani meminta posisi tempat duduk hingga posisi foto bersama dengan para pemimpin negara lain saat menghadiri forum internasional itu. Alasannya, karena posisi tawar Indonesia kuat.

Jokowi mengatakan dirinya ingin memiliki posisi duduk di dekat tuan rumah. Jika tidak dipenuhi, dirinya tidak mau datang. Hal itu, ditegaskannya demi menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan posisi tawar kuat.

Dia menekankan bahwa semua negara saat ini memperebutkan investasi, karena permodalan yang masuk merupakan kunci bagi suatu negara untuk menumbuhkan perekonomian. Tanpa kepercayaan dan posisi tawar yang kuat, maka investasi sulit masuk.

Menurutnya saat ini hidup dan mati setiap negara ada di investasi. Demi memperoleh investasi itu, kata Jokowi membutuhkan kepercayaan sebagai modal utamanya.

"Sehingga membangun trust itu juga perlu. Orang mau investasi itu juga karena kepercayaan dan membawa capital untuk masuk ke negara kita. Itulah yang sulit yang sangat sulit dan sekarang kita sudah mendapatkan itu," terangnya.

Baca juga artikel terkait JOKOWI

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto