Menuju konten utama

Jokowi Minta Masyarakat Tetap Disiplin 3M Meski Sudah Ada Vaksin

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac, perusahaan farmasi berbasis di Beijing, Cina, tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.

Jokowi Minta Masyarakat Tetap Disiplin 3M Meski Sudah Ada Vaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). foto/Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) meski vaksin COVID-19 Sinovac telah tiba di Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers secara live streaming melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (6/12/2020) malam.

"Meski vaksin sudah ada kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, selalu harus terus kita lakukan," kata Jokowi.

3M masih menjadi menjadi senjata ampuh untuk melawan Corona sebelum proses vaksinasi dapat dilakukan. Sebelum ke arah itu, masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM)," kata Jokowi.

Jokowi juga memaparkan beberapa tantangan sebelum memulai proses vaksinasi. Pertama, seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Efektivitas vaksin, pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis, ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai," ujar Jokowi.

Kedua, Jokowi menggarisbawahi pada sistem distribusi. Untuk mengantisipasinya pemerintah sejak beberapa bulan yang lalu telah melakukan simulasi di beberapa provinsi.

"Saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai semua sudah dalam keadaan siap," kata Jokowi.

Ketiga, soal tidak memungkinkannya melakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk. Jokowi berharap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi.

"Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua untuk bisa melewati ujian wabah ini," kata Jokowi.

Indonesia Terima 1,2 Juta Dosis Vaksin

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB melalui bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Jokowi mengatakan pemerintah juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021.

Selain vaksin dalam bentuk jadi dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan pada bulan Januari 2021 sebanyak 30 juta dosis vaksin yang dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

"Kita amat bersyukur Alhamdulillah vaksin sudah tersedia artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19," kata Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa skema pelaksanaan vaksinasi terbagi dua, yaitu vaksin program pemerintah yang akan disediakan secara gratis, dan praktik mandiri yang disediakan secara berbayar untuk masyarakat.

"Aturan rinci untuk kedua skema tersebut akan segera diterbitkan dalam 1-2 minggu ke depan," ujarnya.

Senada dengan Jokowi, Airlangga juga meminta masyarakat untuk terus displin menerapkan protokol kesehatan, lantaran vaksinasi sesungguhnya melengkapi upaya 3M dan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang selama ini telah berjalan.

"Dengan terus meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan melalui 3M dan 3T, maka pelaksanaan vaksinasi akan semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri kita sebagai bangsa," tutupnya.

Tentang Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac diproduksi di Beijing, Cina. Berawal dari tahun 1993, CEO Weidong Yin dan tim di Tangshan Yian Biological Engineering Co. Ltd. terlibat dalam penelitian awal yang mengarah pada keberhasilan pengembangan vaksin hepatitis A pada tahun 1999.

Vaksin hepatitis A non-aktif pertama yang dikembangkan oleh para ilmuwan Cina. Selama dua dekade terakhir, Perusahaan telah mengembangkan dan mengomersialkan enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan.

Sinovac juga terlibat dalam pengembangan vaksin H1N1 pada tahun 2009.

--------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH