tirto.id - Pemerintah Republik Indonesia akan mengusahakan penyediaan vaksin COVID-19 secepatnya. Masyarakat diminta untuk tidak menolak pemberian vaksin tersebut demi upaya mengakhiri pandemi Corona yang sudah berlangsung lebih dari 8 bulan lamanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 akan tiba di Indonesia pada awal Desember 2020 nanti. Meskipun pandemi belum berakhir, namun dengan adanya vaksin nanti diharapkan bisa membuat situasi menjadi lebih baik dengan menerapkan langkah-langkah recovery.
"Saya tegaskan kembali bahwa pandemi belum berakhir tetapi kita akan melangkah, segera melangkah untuk recovery," ungkap Presiden Jokowi dinukil dari channel YouTube resmi Sekretariat Presiden, beberapa waktu lalu.
"Untuk pemulihan melalui vaksinasi yang Insya Allah nanti kita harapkan vaksinnya sudah datang di akhir bulan November ini atau awal Desember 2020, tetapi itu juga tidak langsung bisa disuntikkan, dilakukan vaksinasi. Tidak."
"Masih menunggu langkah-langkah kaidah-kaidah scientific, data-data science yang diperlukan untuk mendapatkan yang namanya emergency use authorization dari BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]. Jadi, meskipun vaksin sudah datang kita masih menunggu tahapan-tahapan di BPOM," imbuh presiden.
Mengapa Vaksin Penting?
Vaksin dianggap sebagai unsur penting dalam upaya mengatasi penyebaran penyakit menular dari waktu ke waktu, termasuk pandemi terbaru yang hingga ini masih melanda berbagai penjuru dunia dan belum bisa diatasi sepenuhnya, COVID-19.
“Dulu pada waktu sebelum vaksin ditemukan, kematian karena penyakit menular seperti campak, difteri, dan pneumonia, banyak sekali,” kata dokter yang juga pakar imunisasi, dr. Jane Soepardi, MPH., dikutip dari situs resmi Satgas Penanganan COVID-19.
“Dengan lahirnya vaksin-vaksin ini, penyakit-penyakit menular berbahaya tersebut sudah hilang, walaupun masyarakat sering tidak menyadarinya,” tambahnya.
Maka dari itu, Dokter Jane mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak menolak vaksin COVID-19 yang sedang diupayakan pemerintah, dengan harapan bisa segera mengakhiri pandemi.
“Jadi masyarakat kita harus terus-menerus diberi pengetahuan tentang penyakit apa saja yang berhasil dicegah dengan [vaksin] imunisasi. Jangan sampai nanti lupa lalu menghindari vaksin sehingga muncul kembali penyakit-penyakit lama,” tuturnya.
“Masyarakat harus mengetahui vaksin jauh berbeda dengan obat. Karena vaksin akan diberikan kepada orang sehat, oleh sebab itu syarat vaksin dibuat sangat ketat. Jadi lebih baik jangan sampai tertular COVID-19, dan kalau kita beruntung mendapat imunisasinya, jangan ditolak, justru bersyukur kalau mendapat vaksin COVID-19,” lanjut Dokter Jane.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, menambahkan, “Meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman). Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu-kesatuan karena 3M ini satu paket.”
__________________________
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH