tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh Kementerian atau Lembaga (K/L) untuk fokus realisasi belanja pemerintah di semester II-2022. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, usai rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8/2022).
Sri Mulyani mengatakan, kepala negara ingin seluruh konsumsi belanja pemerintah dipakai untuk membeli produk-produk yang memiliki kandungan lokal tinggi. Dalam hal ini produk dalam negeri atau bangga buatan Indonesia.
"Ini semuanya akan bisa mendukung pembelian ekonomi yang makin kuat di kuartal ketiga dan kuartal keempat pada saat lingkungan global sedang mengalami kecenderungan gejolak," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, Jokowi ingin pertumbuhan yang cukup kuat di dalam negeri ini harus dijaga terus terutama dari faktor-faktor yang mendukungnya yang berasal dari sisi domestik. "Seperti kita ketahui, faktor dalam negerinya adalah konsumsi rumah tangga dan investasi serta belanja pemerintah," ujarnya.
Untuk diketahui, belanja pemerintah pada kuartal II-2022 menjadi satu-satunya sektor dari sisi pengeluaran yang mengalami pertumbuhan negatif. Sementara konsumsi lain seperti konsumsi rumah tangga tumbuh signifikan menjadi 5,51 persen.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Maret 2022 konsumsi pemerintah tercatat minus 7,74 persen. Sementara, pada April-Juni 2022 belanja pemerintah kembali tercatat minus 5,24 persen.
"Ini karena ada penurunan realisasi belanja pegawai dan belanja barang jasa dalam APBN di kuartal II tahun 2022," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022, Jumat (5/8/2022).
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang