tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menuturkan Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi ke depan yang berasal dari global. Dia mengungkapkan ada empat situasi yang perlu diantisipasi.
"Tantangan ke depan seperti apa? Well, it is certainly coming from luar (Ya, itu pasti datang dari luar)," kata Sri Mulyani pada Soft Launching Buku 'Keeping Indonesian Safe from Covid-19 Pandemic' di Jakarta, Senin (8/7/2022).
Pertama, kebijakan negara maju. Dia mengatakan, jika federal reserve menaikkan suku bunganya secara lebih agresif dapat menaikkan inflasi yang berakibat pada pertumbuhan ekonomi hingga ke negara berkembang.
"Jadi itu yang harus kita hadapi. Spillover dari negara-negara advance dari ekonomi maupun policy yang mereka adopsi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan tantangan kedua yang sulit diprediksi yaitu konflik geopolitik. Bendahara Negara itu mengatakan jika sebelumnya fokus konflik Ukraina-Rusia, kini terdapat pula konflik di Taiwan.
Selanjutnya, tantangan ketiga, yaitu perubahan iklim. Sri Mulyani mencontohkan dampak perubahan iklim saat ini terjadinya kekeringan beberapa negara Afrika seperti Madagaskar. Kemudian suhu di India yang bisa mematikan yaitu mencapai 41 derajat celcius, adanya gelombang panas di Eropa, dan kebakaran hutan di Australia.
“So we never underestimate climate change, it is going to near with us (Jadi kita tidak pernah meremehkan perubahan iklim, itu akan dekat dengan kita),” imbuhnya.
Terakhir, tantangan keempat, digital teknologi. Menurutnya tantangan ini hadir seiring dengan munculnya digital currency dan cryptocurrency.
"Sebagai suatu negara yang open Indonesia relatively midsize, kita harus sangat aware terhadap kemungkinan dinamika yang terjadi setiap saat di negara ini atau globally yang akan memberikan dampak kepada kita," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin