tirto.id - Presiden Joko Widodo menyerukan kepada para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam gerakan non-blok (GNB) untuk bersama melawan pandemi COVID-19. Menurutnya COVID-19 adalah "musuh bersama" sebagaimana dahulu imperialisme dan kolonialisime.
"59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan musuh bersama imperialisme dan kolonalisme. Saat ini musuh bersama kita adalah COVID-19," kata Jokowi, Senin (4/5/2020) malam di Istana Kepresidenan Bogor.
Tahun ini Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) digelar secara daring, dengan tuan rumah adalah Azerbaijan. Tema yang diangkat yaitu "bersatu melawan COVID-19." Selain pemimpin negara-negara GNB, KTT ini juga diikuti sejumlah organisasi internasional dan regional.
Selain menyerukan persatuan, Jokowi juga berpidato tentang pentingnya "akses terhadap obat-obatan dan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau." Menurutnya vaksin COVID-19--jika sudah ditemukan--semestinya dapat diakses semua negara. Caranya dengan menerapkan paten dan hak kekayaan intelektual terhadap komoditas tersebut "secara fleksibel demi kemanusiaan."
Presiden juga mengajak negara-negara lain memperkuat kerja sama dalam hal memenuhi produk kesehatan dan kebutuhan pangan. Ia juga berpidato tentang "penguatan kemitraan global bagi negara berkembang."
Selain itu, Presiden juga berharap para pemimpin negara menyuarakan dan memperjuangkan agar "bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan COVID-19."
Di akhir sambutan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa negara-negara berkembang harus memperbaiki tata kelola kesehatan mereka. "Agar kita lebih siap menangani pandemi di masa depan," katanya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino